Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berupaya konsisten meningkatkan kinerja ekonomi kerakyatan.

 Dan berharap pada Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jawa Timur ke-78 dapat dijadikan momentum melihat keberhasilan dan mengevaluasi kekurangan demi kemajuan di masa mendatang.

"Kadin Jatim mengapresiasi upaya Gubernur Khofifah yang secara konsisten berupaya meningkatkan kinerja ekonomi kerakyatan sehingga kemakmuran di Jatim menjadi semakin nyata dan merata, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan melalui berbagai program yang telah dilakukan," ujar Adik dalam keterangannya di Surabaya, Kamis.

Namun, dirinya juga tidak menampik bahwa Pemerintah Provinsi Jatim selama kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah meraih keberhasilan dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan.

"Kami faham bahwa selama ini Bu Khofifah konsisten dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan. Upayanya dalam mengembangkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah red.) misalnya, sudah tidak diragukan lagi hingga kinerjanya terus mengalami kenaikan," ucapnya.

Menurut data dari Pemprov Jatim menunjukkan, kata dia, kontribusi UMKM terhadap kinerja ekonomi Jatim tumbuh dari tahun ke tahun.

"Pada 2022, kontribusinya mencapai sebesar 58,36 persen, naik signifikan dibandingkan saat 2020 dan 2021, dimana pada tahun 2020 kontribusinya mencapai 57,25 persen dan pada 2021 naik menjadi 57,71 persen. Sementara penyerapan tenaga kerja sektor UMKM juga cukup besar, mencapai 96,3persen," ujar Adik.

Adik menambahkan, Pemprov Jatim telah berkolaborasi dengan pihaknya dalam beberapa program untuk meningkatkan kinerja UMKM, salah satunya dengan mendirikan Rumah Kurasi dan sertifikasi kurator produk.

Di Rumah Kurasi, lanjutnya, produk UMKM akan dikurasi atau diteliti oleh kurator, mulai dari kekurangannya, perijinan hingga kualitas produk dan packaging atau pengemasan.

"Sehingga akan diketahui, produk tersebut apa sudah layak masuk pasar ekspor atau pasar modern dalam negeri, atau hanya bisa dijual di pasar tradisional," tuturnya.

Oleh karena itu, dirinya akan mendampingi pasar yang berada di level tradisional bahkan yang berada di pasar modern juga.

"Yang masih level pasar tradisional dan di pasar modern, akan kita dampingi, akan kita arahkan agar naik kelas. Dalam hal pendampingan UMKM, Kadin juga telah bekerjasama dengan PUM Netherland Senior Expert, melakukan analisa produk dan perijinan dan cara pengembangannya," katanya.

Tak hanya Kadin, menurut Adik, Pemprov Jatim juga telah mengalokasikan dana sebesar Rp18,5 miliar untuk memberikan subsidi bunga sebesar 9,25 persen melalui Bank UMKM Jatim sehingga suku bunga yang dibebankan kepada UMKM hanya sekitar tiga persen per tahun flat dari suku bunga komersial sekitar 12,25 persen.

"Suku bunga tersebut lebih murah dibanding suku bunga KUR sebesar enam persen. Ini cukup strategis karena salah satu kendala terbesar yang dihadapi UMKM adalah akses permodalan," ucapnya.

Adik juga mengapresiasi gerak cepat Gubernur Khofifah dalam melaksanakan amanat Perpres nomor 68 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi dengan membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV). Pembentukan TKDV akan membantu meningkatkan SDM Jatim menjadi unggul dan berdaya saing.

Adik berharap, agar ekonomi Jatim kian meningkat, ada sejumlah hal yang harus diperbaiki, salah satunya adalah kemudahan berusaha.

"Pengurusan perijinan misalnya, harus dipercepat dan mudah. Karena sejauh ini masih banyak pengusaha yang mengeluh sulit dan lama. Pungli juga harus dibersihkan agar investasi kian deras masuk Jatim," ucap Adik.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023