PT PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) berkomitmen menjaga keandalan serta keamanan kelistrikan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States Forum (KTT AIS) 2023, di Nusa Dua, Bali.
General Manager PLN UIT JBM Didik Fauzi Dakhlan kepada wartawan, di Surabaya, Selasa, mengatakan PLN sudah terlatih dalam penyediaan keandalan pasokan dalam penyelenggaraan acara nasional hingga internasional yang dilaksanakan di Bali.
"Pada KTT AIS, Rabu dan Kamis (11-12 Oktober), UPT Probolinggo juga UPT Bali terus memastikan seluruh peralatan transmisi berfungsi optimal melalui pemeliharaan rutin sejak Juli 2023 pada lokasi instalasi kelistrikan yang menjadi pemasok listrik ke tempat kegiatan," katanya.
"Siaga telah dilakukan sejak awal Oktober hingga acara usai, dalam artian sudah tidak ada pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan selama acara berlangsung," ujar dia menambahkan.
Didik menyebut siaga dilakukan juga dengan pengamanan layang-layang yang berpotensi menjadi penyebab gangguan, baik dari sisi Jawa Timur juga di wilayah Bali.
"Saat ini ada delapan posko siaga disiapkan pada titik lokasi mulai dari Jawa Timur hingga di wilayah Bali dan terhubung secara daring selama 24 jam. Pengamanan juga memberikan perhatian pada pengamanan terhadap pemain layang-layang yang dekat dengan tower transmisi," kata dia.
Sejak masa siaga, lanjut Didik, petugas mengamankan lebih dari 100 layang-layang di Jawa Timur, dan 80-an layang-layang di Bali.
Pengamanan terhadap layang-layang ini, kata Didik, juga mendapat dukungan penuh dari TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
"PLN tentu terus berikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak yang disebabkan jika bermain layang-layang dekat dengan tower transmisi SUTT/SUTET," ucapnya.
Dia mengatakan PLN juga membutuhkan kerja sama yang baik dari pemangku kebijakan untuk mewujudkan penyaluran listrik andal tanpa gangguan.
"Sehingga kelistrikan aman, dan dapat membawa nama baik Indonesia dalam acara internasional seperti saat ini (KTT AIS)," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023