Bojonegoro - Deputi Umum BP Migas, Johannes Widjonarko menjanjikan, dalam pembangunan fasilitas produksi migas Blok Cepu atau "Early Production Capasity" (EPC) di Bojonegoro, Jawa Timur, akan melibatkan produk lokal.
"Kami sudah komitmen dengan operator Mobil Cepu Limited (MCL), dalam proyek Blok Cepu di Bojonegoro akan melibatkan produk lokal, baik tenaga kerja juga kontraktor dan yang lainnya," katanya dalam sosialiasi proyek Blok Cepu di Bojonegoro, Kamis.
Dalam sosialisasi yang langsung dipimpin Bupati Bojonegoro, Suyoto, juga dihadiri "Head Country Manager Exxonmobil Oil Indonesia" (EMOI), Terry S MC Phail, Presiden Direktur PT Pertamina EP Cepu, Amril Thaib Mandailing, jajaran muspida dan jajaran Komisi A DPRD setempat.
Selain itu, hadir Presiden Direktur Tri Patra Jakarta, Steven Budisusetija, selaku pemenang tender proyek pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu tahap I senilai 750 juta dolar AS.
Menurut Johannes, dalam pengerjaan proyek Blok Cepu tahap I tersebut, sebelumnya BP Migas dan MCL sudah sepakat akan memanfaatkan produk lokal, mulai kontraktor, juga tenaga kerja dan jasa lokal lainnya, sepanjang memenuhi persyaratan.
"Itu sudah menjadi tekad kami dengan MCL, dalam proyek Blok Cepu akan melibatkan warga lokal," ucapnya, menegaskan.
Disebutkan, dalam proyek tahap I itu, dibutuhkan sekitar 2.500 tenaga kerja, dengan rincian sekitar 1.000 tenaga kerja tidak harus memiliki keahlian khusus.
Sedangkan lainnya tenaga kerja dengan keahlian menengah dan tetap akan menyesuaikan dengan tenaga kerja lokal yang ada.
"Semua pembangunan proyek Blok Cepu mulai tahap I hingga tahap V, untuk menunjang produksi puncak minyak sebesar 165 ribu barel per hari," ujarnya, menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Desa Gayam, Kecamatan Ngasem, Pudjiono, selaku wakil 15 kepala desa di kawasan migas Blok Cepu di Kecamatan Ngasem dan Kalitidu mengungkapkan, dari hasil pertemuan warga yang masuk ring I itu, mengharapkan keterlibatan dalam proyek Blok Cepu.
Alasannya, lanjutnya, warga sudah rela melepaskan tanahnya untuk pembangunan proyek migas Blok Cepu.
"Pada prinsipnya, dalam pembangunan proyek migas Blok Cepu kami inginkan aman tidak ada gejolak sosial di masyarakat," ucap Ketua DPRD Bojonegoro, H.M. Thalhah dalam pendapatnya.
Kondisi aman, tambah Kapolres Bojonegoro, AKBP Widodo, sepanjang harapan masyarakat dengan kehadiran migas Blok Cepu aspirasinya bisa tertampung.
"Kalau kenyataan yang ada tidak sesuai harapan masyarakat, bisa muncul unjuk rasa berkepanjangan," katanya, menegaskan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011