Tulungagung - Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, Rabu, memanggil tiga siswi yang terlibat dalam video perkelahian dan rekamannya telah beredar luas di masyarakat. "Sejak video perkelahian itu beredar di masyarakat, kami melakukan identifikasi terhadap pihak-pihak yang terekam di dalamnya. Ketiga siswi itu kami panggil karena terlibat langsung," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP I Dewa Gde Juliana. Dua siswi yang terlibat perkelahian berasal dari SMKN 2 Boyolangu, yakni Vk (16) dan Ml (16), sedangkan satu siswi lainnya, Rly (17), dari SMKN 1 Boyolangu. Ketiganya datang ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung dengan didampingi sejumlah pengajar dari sekolah masing-masing. AKP Juliana mengatakan, ketiga siswi itu tidak akan dikenakan proses hukum, namun pihaknya berkepentingan untuk mengetahui akar masalah perkelahian tersebut sebagai bahan pembinaan di kalangan pelajar. Ia menambahkan, video perkelahian yang beredar berisi adegan perkelahian antara Vk dengan Ay, teman Rly yang kini masih dalam pencarian. Video perkelahian itu direkam pada 5 Oktober di Alun-Alun Kota Tulungagung dengan menggunakan kamera telepon genggam milik Rly. "Satu siswi sudah mengaku dengan sengaja merekam perkelahian tersebut dengan HP miliknya, lalu diserahkan ke salah satu temannya. Dari sini lah rekaman tersebut kemudian beredar luas," katanya. Khusus untuk Ay yang kini dalam pencarian, pihak kepolisian masih mendalami identitas remaja yang "drop out" saat duduk di bangku SMP tersebut. Ay pula yang menyulut perkelahian dengan melayangkan pukulan ke arah Vk. "Dari rekam jejaknya, Ay pernah terlibat kriminalitas. Tapi, itu baru data awal dan perlu kami dalami lagi," tambah Kasat Reskrim. Ia menambahkan, kasus perkelahian siswi SMKN itu dilatar-belakangi masalah asmara. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011