Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan bahwa kenaikan harga beras memberikan andil utama terhadap inflasi Kota Malang yang tercatat sebesar 0,18 pada September 2023.
Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini dalam jumpa pers secara virtual di Kota Malang, Senin, mengatakan bahwa komoditas beras pada September 2023 memberikan andil sebesar 0,22 persen terhadap inflasi Kota Malang.
"Komoditas beras pada September mengalami kenaikan sebesar 6,54 persen. Memberikan andil besar terhadap inflasi yakni 0,22 persen," kata Erny.
Erny menjelaskan, selain kenaikan harga beras, inflasi Kota Malang juga dipengaruhi kenaikan harga bensin sebesar 1,61 persen dengan andil sebesar 0,09 persen. Kemudian, kenaikan biaya pulsa telepon seluler juga naik 0,82 persen dengan andil 0,02 persen.
Komoditas lainnya, yakni harga cabai merah mengalami kenaikan 8,18 persen, solar naik 2,54 persen, gula pasir naik 1,68 persen. Ia menambahkan, selain sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan, ada juga komoditas yang menghambat inflasi Kota Malang.
"Telur ayam ras memberikan andil cukup besar terhadap deflasi, turun 11 persen," katanya.
Harga daging ayam ras juga tercatat menghambat inflasi Kota Malang dengan penurunan sebesar 2,92 persen, cabai rawit 14,69 persen, bawang merah 7,88 persen, daging sapi 1,52 persen dan angkutan udara 0,56 persen. "Untuk angkutan udara ini sudah mulai mengalami penurunan," katanya.
Namun, lanjutnya, jika dilihat dari kelompok pengeluaran, transportasi tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,65 persen pada periode yang sama. Sementara untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi 0,2 persen.
Tercatat, inflasi Year on Year (YoY) Kota Malang atau periode September 2022 dibanding September 2023, sebesar 2,27 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 3,01 persen, dan tingkat nasional yang tercatat sebesar 2,28 persen.
Sementara itu inflasi kumulatif Kota Malang tercatat sebesar 1,67 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 2,04 persen, namun lebih tinggi dibanding nasional yang tercatat sebesar 1,63 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023