Pamekasan - Kodim 0826 Pamekasan melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan adanya bibit gerakan radikalisme yang bisa berkembang di wilayah itu. "Kami mengerahkan semua potensi kekuatan yang ada di masing-masing Koramil untuk melakukan upaya deteksi dini dengan meningkatkan koordinasi dengan semua tokoh lintas agama," kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol (Inf) Prasetyo di Pamekasan, Minggu. Ia menyatakan juga akan melakukan pengawasan yang lebih ketat pada kelompok-kelompok organisasi masyarakat. Ia menjelaskan, upaya deteksi dini itu dilakukan bersama-sama dengan aparat Polres Pamekasan, pemkab, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Pengkajian dan Penerapan Syariat Islam (LP2SI) di wilayah itu. LP2SI adalah salah satu lembaga bentukan Pemkab Pamekasan yang bergerak dalam bidang pengkajian dan penerapan nilai-nilai Islami di kalangan masyarakat di wilayah itu. "Jadi gerakan yang kami lakukan adalah merupakan bentuk gerakan terpadu dengan semua lapisan masyarakat yang ada di Pamekasan ini," kata Dandim Prasetyo menjelaskan. Di tingkat desa, kata Prasetyo upaya deteksi dini yang dilakukan adalah dengan cara meningkatkan pengawasan melalui Pamswakarsa. "Kami juga telah meminta kepada para Hansip, aparat desa, baik lurah, kepala dusun dan ketua RT agar secepatnya melapor jika memang ada warga mencurigakan masuk ke desa mereka," katanya menjelaskan. Prasetyo yakin, dengan cara seperti itu, maka bibit radikalisme yang kemungkinan bisa tumbuh di masyarakat bisa terdeteksi lebih dini. "Tapi saya yakin di Pamekasan secara khusus dan Madura pada umumnya gerakan kelompok radikal tidak ada, karena pemahaman ke-Islam-an masyarakat Madura ini sangat kuat," katanya menambahkan. Selain melakukan pemantauan pada kelompok masyarakat secara langsung yang ada di 13 kecamatan melalui kekuatan Koramil bersama-sama dengan Polsek, Kodim juga melibatkan diri dalam setiap operasi cegah teroris yang dilakukan jajaran Polres Pamekasan. "Setiap ada operasi yang dilakukan polisi, personel TNI pasti kami libatkan. Makanya dengan adanya gerakan terpadu antara polisi, TNI, tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama ini, kami yakin ruang gerak teroris bisa dipersempit dan bibit radikalisme bisa dicegah," kata Dandim Prasetyo menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011