Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Penjabat (Pj) Bupati dan Wali Kota memelajari detail memori jabatan yang diberikan oleh para purna tugas karena berisi banyak pesan penting untuk kesinambungan program dan keberlanjutan pembangunan daerah.
"Memori jabatan ini mungkin tidak terlalu tebal, namun lampirannya akan banyak sekali. Tolong memori jabatan ini menjadi perhatian semua yang baru saja dilantik, karena ini menjadi salah satu acuan untuk menjaga pembangunan yang berkelanjutan," ucapnya saat memberi sambutan pada pelantikan Pj Bupati dan Wali Kota sesi kedua di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu.
Selain itu, Gubernur wanita pertama di Jawa Timur tersebut juga menyampaikan tentang pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, yang diprediksi telah memiliki industri manufaktur sebesar 30 persen.
"Di tahun 2022 industri manufaktur di Jatim sudah mencapai 31,34 persen, dengan beroperasinya investasi industri Smelter dan foil tembaga, serta investasi KT&G yang nilai proyeknya mencapai Rp6,9 triliun dan beberapa proyek lain. Maka tahun depan menurut hitungan industri manufaktur Jatim sudah bisa mencapai 34 persen," ujarnya.
Dengan pesatnya industri manufaktur di Jatim, kata dia, penyiapan kualitas SDM menjadi sangat penting, sebab jika tidak masyarakat Jatim hanya akan menjadi penonton di tengah pesatnya perkembangan industri manufaktur tersebut.
"Itulah tugas para Pj yang luar biasa untuk meneruskan kerja keras, kerja kreatif, kerja produktif dari para Bupati Walikota yang sudah purna dan saat ini juga hadir disini," kata perempuan nomor satu di jajaran Pemprov Jatim tersebut.
Tak hanya itu, Khofifah juga meminta agar para Pj bupati dan Walikota memperhatikan beberapa arahan Presiden, yakni terkait penanganan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem, infrastruktur dan peningkatan investasi.
"Terima kasih kami sampaikan pada para bupati dan wali kota yang telah purna tugas atas kerja kerasnya menurunkan kemiskinan ekstrim di Jatim," tuturnya.
Sementara itu, pada proses pelantikan sesi kedua tersebut, Gubernur Khofifah melantik dan mengambil sumpah jabatan Penjabat (Pj) Bupati dan Wali Kota bagi kabupaten/kota yang kepala daerahnya habis masa jabatan per hari ini, di Gedung Negara Grahadi.
Adapun nama-nama pejabat yang dilantik pada sesi kedua sesuai dengan penetapan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yakni Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur dana transfer umum Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Kemudian, Pj Bupati Jombang Sugiat yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sulawesi Barat.
Ketiga adalah Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kewaspadaan Kemendagri.
Lalu, Pj Bupati Magetan Hergunadi yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Magetan.
Berikutnya Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Madiun.
Serta terakhir, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Malang.
Dalam proses tersebut, dilakukan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah jabatan dan pakta integritas oleh para Pj Bupati/Wali Kota serta Gubernur Jatim, sekaligus dilakukan serah terima jabatan (sertijab) dan penyerahan memori jabatan dari purna tugas Bupati/Wali Kota kepada Pj. Bupati/Wali Kota.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Memori jabatan ini mungkin tidak terlalu tebal, namun lampirannya akan banyak sekali. Tolong memori jabatan ini menjadi perhatian semua yang baru saja dilantik, karena ini menjadi salah satu acuan untuk menjaga pembangunan yang berkelanjutan," ucapnya saat memberi sambutan pada pelantikan Pj Bupati dan Wali Kota sesi kedua di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu.
Selain itu, Gubernur wanita pertama di Jawa Timur tersebut juga menyampaikan tentang pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, yang diprediksi telah memiliki industri manufaktur sebesar 30 persen.
"Di tahun 2022 industri manufaktur di Jatim sudah mencapai 31,34 persen, dengan beroperasinya investasi industri Smelter dan foil tembaga, serta investasi KT&G yang nilai proyeknya mencapai Rp6,9 triliun dan beberapa proyek lain. Maka tahun depan menurut hitungan industri manufaktur Jatim sudah bisa mencapai 34 persen," ujarnya.
Dengan pesatnya industri manufaktur di Jatim, kata dia, penyiapan kualitas SDM menjadi sangat penting, sebab jika tidak masyarakat Jatim hanya akan menjadi penonton di tengah pesatnya perkembangan industri manufaktur tersebut.
"Itulah tugas para Pj yang luar biasa untuk meneruskan kerja keras, kerja kreatif, kerja produktif dari para Bupati Walikota yang sudah purna dan saat ini juga hadir disini," kata perempuan nomor satu di jajaran Pemprov Jatim tersebut.
Tak hanya itu, Khofifah juga meminta agar para Pj bupati dan Walikota memperhatikan beberapa arahan Presiden, yakni terkait penanganan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem, infrastruktur dan peningkatan investasi.
"Terima kasih kami sampaikan pada para bupati dan wali kota yang telah purna tugas atas kerja kerasnya menurunkan kemiskinan ekstrim di Jatim," tuturnya.
Sementara itu, pada proses pelantikan sesi kedua tersebut, Gubernur Khofifah melantik dan mengambil sumpah jabatan Penjabat (Pj) Bupati dan Wali Kota bagi kabupaten/kota yang kepala daerahnya habis masa jabatan per hari ini, di Gedung Negara Grahadi.
Adapun nama-nama pejabat yang dilantik pada sesi kedua sesuai dengan penetapan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yakni Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur dana transfer umum Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Kemudian, Pj Bupati Jombang Sugiat yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sulawesi Barat.
Ketiga adalah Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kewaspadaan Kemendagri.
Lalu, Pj Bupati Magetan Hergunadi yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Magetan.
Berikutnya Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Madiun.
Serta terakhir, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Malang.
Dalam proses tersebut, dilakukan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah jabatan dan pakta integritas oleh para Pj Bupati/Wali Kota serta Gubernur Jatim, sekaligus dilakukan serah terima jabatan (sertijab) dan penyerahan memori jabatan dari purna tugas Bupati/Wali Kota kepada Pj. Bupati/Wali Kota.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023