Kepolisian Resor (Polres) Malang membentuk Kampung Tertib Lalu Lintas di Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, guna
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk keselamatan berlalu lintas.

Kasat Lantas Polres Malang AKP Agnis Juwita di Kabupaten Malang, Sabtu, mengatakan bahwa keputusan untuk menjadikan wilayah Ardirejo sebagai Kampung Tertib Lalu Lintas merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aturan berlalu lintas.

"Diharapkan masyarakat yang memasuki wilayah Ardirejo akan menjadi contoh pengendara yang tertib, baik dalam kelengkapan wajib berkendara, maupun dalam beretika dan bersopan santun saat berlalu lintas," kata Agnis.

Agnis menjelaskan, program Kampung Tertib Lalu Lintas tersebut merupakan langkah konkret untuk menciptakan perubahan positif dalam perilaku berlalu lintas masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Malang.

Menurutnya, di Kampung Tertib Berlalu Lintas tersebut, akan dilakukan penguatan sosialisasi berbagai aturan lalu lintas sejak dini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, yang pada akhirnya mampu mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.

Baca juga: Polres Malang jaring ribuan pelanggar lalu lintas selama Operasi Zebra 2023

"Kehadiran Kampung Tertib ini akan membantu meminimalisasi pelanggaran lalu lintas dan menciptakan kondisi yang lebih aman bagi pengguna jalan," imbuhnya.

Untuk memperkuat peran Kampung Tertib Lalu Lintas Ardirejo, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Malang akan terus melakukan kerja sama dengan masyarakat setempat dan para tokoh masyarakat di kawasan tersebut.

Program tersebut diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan berlalu lintas, sehingga keamanan dan ketertiban di jalan raya dapat lebih terjamin.

Sebelumnya, dalam pelaksanaan Operasi Zebra di wilayah Kabupaten Malang yang digelar pada 4-17 September 2023, Satlantas Polres Malang mencatat kurang lebih sebanyak 3.000 pelanggar lalu lintas yang terjaring oleh petugas, yang didominasi anak-anak muda.

Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan ribuan warga tersebut mencakup berbagai aspek, namun didominasi oleh ketidaklengkapan standard kendaraan, tidak menggunakan helm, serta tidak lengkapnya surat-surat kendaraan.

Dari data yang dikumpulkan selama dua pekan pelaksanaan Operasi Zebra, pelanggaran yang paling mencolok adalah ketidaklengkapan standard kendaraan seperti lampu tidak menyala, rem tidak berfungsi, dan perangkat keselamatan yang rusak.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023