Kediri - Bupati Kediri Haryanti meminta truk dengan tonase atau daya angkut muatan yang berat agar tidak melewati jembatan yang kondisinya sudah rawan, seperti banyak lubang, karena dapat merusak jembatan hingga menyebabkan ambruk. "Hendaknya truk-truk dengan tonase berat tidak melewati jembatan ini, agar tidak terjadi kerusakan dan jembatan dapat bertahan lama," kata Bupati saat meninjau jembatan di Desa/Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu. Bupati prihatin dengan kondisi jembatan yang ada di daerah tersebut. Terdapat banyak lubang di tengah jembatan, hingga jika tidak hati-hati saat lewat pengendara bisa jatuh ke dalam sungai. Padahal, peran jembatan sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat, baik ekonomi, sosial, pendidikan, dan sektor lainnya. Untuk itu, Bupati minta agar masyarakat juga terlibat untuk menjaga sarana yang telah dibangun. Bupati juga berharap, masyarakat ikut memantau, terutama jika ada kendaraan besar lewat di jembatan, agar dibatasi, hingga jembatan yang ada bisa bertahan lama. Bupati berkunjung ke tujuh desa di kecamatan tersebut untuk memantau pelaksanaan proyek dana hibah bantuan pedesaaan. Kunjungan itu adalah yang kesekian kali setelah sebelumnya ada 15 desa di Kecamatan Papar dan enam desa di Kecamatan Kunjang yang juga ditinjau. Tujuh desa di Kecamatan Banyakan yang dikunjungi Bupati Haryanti yaitu Desa Maron, Desa Jabon, Desa Ngablak, Desa Banyakan, Desa Jatirejo, Desa Parang dan Desa Tiron. Desa-desa itu mendapatkan dana hibah bantuan pedesaan TA 2011. Dana hibah itu digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana fisik, di antaranya perbaikan jembatan, pembuatan pelengseng, dan pengerasan jalan. Untuk perbaikan jembatan dilaksanakan di Desa Banyakan dan Desa Jatirejo, sementara pembuatan pelengseng di Desa Maron, Desa Tiron, dan Desa Ngablak, sedangkan pengerasan jalan di Desa Parang. Bupati menegaskan, pembangunan berbagai sarana fisik di tujuh desa tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sebagai contoh, untuk perbaikan jembatan di Desa Jatirejo memang sudah diharapkan masyarakat sejak lama. Dari hasil laporan, selama ini warga Desa Jatirejo kesulitan untuk mengangkut sarana produksi dan hasil panen, karena jembatan yang ada telah rusak. Namun, dengan perbaikan sarana fisik lewat program tersebut, masyarakat bisa terbantu, hingga bisa melakukan kegiatan tanpa khawatir terjadi kecelakaan karena sarana fisik yang rusak. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011