Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur hingga saat ini telah membangun sebanyak 33 Warung Milik Rakyat (Wamira Mart) sebagai toko swalayan untuk menampung hasil produk dan kerajinan masyarakat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah itu.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Kenengah (UKM) Pemkab Pamekasan Muttaqin di Pamekasan, Selasa, dari 33 unit Wamira Mart itu, sebanyak 20 di antaranya sudah berjalan efektif, sedangkan sisanya belum beroperasi.

"Jumlah Wamira Mart yang kami bangun ini sejak 2021 hingga Agustus 2023 ini," katanya.

Ia menjelaskan, pembangunan Wamira Mart ini sebagai tindak lanjut dari program wirausaha baru (WUB) yang dicanangkan Pemkab Pamekasan.

Muttaqin menuturkan pihaknya mempunyai program untuk membentuk 10 ribu pengusaha baru melalui pelatihan dan program pendampingan.

"Mereka yang ikut pelatihan langsung diarahkan untuk memasarkan hasil produknya, di antaranya melalui Wamira Mart ini," katanya.

Karena itu, lanjutnya, konsep pemasaran di Wamira Mart, 70 persen hasil UMKM dan 30 persen produk pabrik.

"Sistemnya adalah bekerja sama. Misalnya, jika Anda punya toko dan ingin mendirikan Wamira Mart, maka tinggal berkoordinasi dengan Dinas Koperasi. Tim akan melakukan survei layak atau tidak," kata Muttaqin.

Kepala Diskop dan UKM Muttaqin lebih lanjut menjelaskan, Pemkab Pamekasan menargetkan Wamira Mart bisa tersebar di semua desa dan kelurahan di Kabupaten Pamekasan dengan tujuan agar pemasaran hasil produk UMKM lebih luas.

"Tahun ini kita menambah 25 titik Wamira Mart di Pamekasan, sehingga pada akhir 2023 akan menjadi 58 unit," kata Muttaqin.

Sementara itu, manajemen pengelolaan Wamira Mart ditangani langsung oleh Pemkab Pamekasan melalui Dinas Koperasi dan UKM.

"Pengelolaan oleh dinas koperasi ini hanya sementara, sebelum perusahaan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terbentuk," demikian Kepala Diskop dan UKM Muttaqin.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023