Museum sering kali digunakan sebagai wisata edukasi. Selain untuk liburan wisatawan juga dapat menambah wawasan tentang sejarah. Salah satunya yang ada di Surabaya yaitu Museum Pendidikan Surabaya.

Lokasinya di jalan Genteng Kali Nomor 10, yang pada 25 November 2019 diresmikan oleh Wali Kota Surabaya saat itu, Tri Rismaharini.

Museum Pendidikan Surabaya berfungsi sebagai tempat penyimpanan sejarah dan budaya bangsa. Museum ini menyimpan banyak bukti material Pendidikan pada zaman praaksara, masa klasik, masa kolonial sampai masa kemerdekaan. Semua kolesi tersusun rapi di museum ini berdasarkan periodenya. 

Museum Pendidikan ini bikin siapapun pengunjungnya bernostalgia pada masa masa indah dan menyenangkan, yakni masa sekolah. Masa itu adalah saat-saat kita mencoba hal-hal baru yang belum dicoba sebelumnya.

Kita juga bisa menambah wawasan serta dapat teman baru, pokoknya masa sekolah adalah masa paling menyenangkan.

Nah, buat kamu yang kelahiran tahun 80-an hingga 90-an pasti tidak asing dengan kalimat “Ini Budi, Ini Ibu Budi, Ini Bapak Budi”.

Kalimat itu merupakan salah satu metode pembelajaran bahasa yang sangat melekat di Masyarakat Indonesia.

Kata Budi merujuk pada satu nama seorang laki-laki yang memiliki perilaku baik, sederhana dan santun, yang sesuai dengan arti nama Budi.

Kata budi biasanya kita jumpai pada frase kata sifat seperti “budi pekerti”, “budiman” dan “berbudi” sehingga menjadikan budi sebagai tokoh utama dalam berbagai cerita untuk sebuah mimpi, harapan dan cita-cita anak bangsa Indonesia.

Sejak tahun 1980-an, kalimat “Ini Budi, Ini Ibu Budi, Ini Bapak Budi” sering muncul di buku paket pembelajaran sekolah paket kelas 1 SD dengan struktur Analitik Sintetik (SAS).

Tidak banyak diketahui oleh Masyarakat dibalik sosok yang menciptakan pembelajaran Bahasa tersebut yaitu Ibu Siti Rahmani Rauf.

Beliau menciptakan metode “Ini Budi, Ini Ibu Budi, Ini Bapak Budi” agar mempermudah pembelajaran membaca.

Sang legenda telah berpulang pada tahun 2016 yang lalu, tempatnya tanggal 10 Mei 2016 di Jakarta.
 


 

Pewarta: Shinta Nuriyanti

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023