Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengandalkan sektor peternakan sapi perah yang ada di Kecamatan Bendungan sebagai program unggulan untuk memenangi lomba penanggulangan kemiskinan menuju "pro-poor award" antarkabupaten/kota se-Jawa Timur.
"Sektor peternakan memang menjadi andalan kami untuk memenangi ajang tersebut. Selain pengembangannya berjalan cukup sukses, sentra peternakan sapi perah di Kecamatan Bendungan telah memacu peningkatan perekonomian masyarakat setempat," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yoso Mihardi, Selasa.
Selain sektor peternakan, masih ada dua program pengembangan perekonomian berbasis kesejahteraan rakyat yang juga menjadi sasaran penilaian tim juri "pro-poor award" Provinsi Jatim, yakni program minapolitan di Kecamatan Bendungan serta pengolahan keripik tempe di Desa Kranding, Kecamatan Pogalan.
"Masih ada satu lagi yang kemarin (Senin, 3/10) sempat dinilai oleh tim juri, yakni pengembangan varietas padi lokal yang lebih tahan terhadap wereng. Tapi dari semua itu, (sektor) peternakan yang paling menonjol," jelasnya.
Hasil dari seluruh penilaian itu sendiri sampai saat ini belum diumumkan. Yoso memperkirakan, pengumuman atas seluruh hasil evaluasi para panelis atau tim juri lomba penanggulangan kemiskinan tersebut baru akan disampaikan Pemprov Jatim pada pertengahan bulan Oktober mendatang. "Kami tentu berharap bisa lolos sebagai pemenangnya," kata Yoso optimistis.
Program penanggulangan kemiskinan berbasis "kesra" ini diperlombakan di seluruh Jawa Timur dan saat ini telah memasuki tahun ketiga. Ada tiga kategori yang diperlombakan, yakni kategori pemerintahan kabupaten/kota, lembaga nonpemerintahan, serta perorangan.
Kabupaten Trenggalek sendiri masuk nominasi untuk kategori pemerintahan kabupaten/kota, sama seperti halnya Kabupaten Pacitan. Kabupaten Trenggalek bahkan masuk nominasi lima besar, menyingkirkan 33 kabupaten/kota lain se-Jawa Timur.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemmas) Kabupaten Trenggalek, Imam Suprapato menuturkan, keberhasilan daerahnya lolos tahap lima besar terjadi setelah melewati tahap penyeleksian dan bersaing ketat dengan seluruh Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Menurutnya, tahap penyeleksian dilakukan dengan mengirimkan buku profil tentang penanggulangan kemiskinan Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 ke Bapemas Provinsi Jawa Timur.
Setelah lolos pada tahap penilaian administrasi, Kabupaten Trenggalek diundang untuk mempresentasikan buku profil tersebut di hadapan para juri pada 24 Agustus 2011 lalu, bertempat di Hotel Inn Simpang Surabaya.
Selanjutnya, untuk melengkapi penilaian, pada tahap ini para juri yang terdiri dari kelompok civitas akademika serta beberapa unsur Pemerintahan Provinsi Jawa Timur , melakukan penilaian langsung ke lapangan.
Para juri selanjutnya telah beberapa kali meninjau langsung ke wilayah perkebunan Dilem Wilis yang ada di Kecamatan Bendungan. Menurut dia, program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek banyak dilakukan di lokasi tersebut dan telah banyak menunjukkan hasil yang positif. Program yang telah dilakukan di sana di antaranya pemberian hibah TTG (teknologi tepat guna) serta pendistribusian beras untuk warga miskin (raskin).
"Dilem Wilis yang dahulu tergolong sebagai daerah merah sekarang sudah mulai terangkat kesejahteraannya, itulah yang menjadi salah satu indikator dipilihnya Dilem Wilis sebagai tempat yang dituju untuk penilaian," terang Imam Suprapto menjelaskan. *
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011