Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Sarmuji menyatakan "Budaya Keris Nusantara" yang digelar oleh Organisasi Masyarakat Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap kekayaan budaya tradisional nusantara.
"Keris itu sudah menemani perjalanan bangsa dari masa ke masa, kalau melihat sebilah keris itu, tangguhnya sudah kelihatan. Tangguh itu artinya sera-nya kelihatan," kata Sarmuji melalui keterangan resmi, Jumat.
Acara yang digelar di Gedung DPD Partai Golkar Jatim juga bertujuan mengenalkan perkembangan peradaban bangsa Indonesia dari masa ke masa.
"Kami bisa melihat lini masa bagaimana teknologi pembuatan pusaka, bagaimana teknologi menempa logam, mencampur logamnya bisa kelihatan," ujarnya.
Lebih lanjut, partai politik juga memiliki tugas memberikan edukasi soal budaya lokal Tanah Air dengan tujuan meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat.
"Mau berpolitik, mau berproses, seperti apa? Tujuan utama kita sebenarnya adalah bagaimana menggaungkan nasionalisme dan membentuk kepribadian. Kepribadian itu sebenarnya sangat dipengaruhi oleh kebudayaan sebuah bangsa," ucapnya.
Di samping itu, Sarmuji menyatakan keris tidak sekadar lekat dengan unsur mistis, sebab banyak hal yang berhubungan dengan nilai-nilai kehidupan.
"Jadi, kalau ngomong pamor, itu bukan ngomong mistis. Pamor itu adalah satu nama yang oleh empunya dilekatkan pada keris yang merupakan simbol dari harapan," ujarnya.
"Misalnya, pamor pagarnya kebak, itu artinya seorang ibu ingin yang pegang keris harapannya supaya rezekinya kebak terus, tidak punya masalah rezekinya," lanjutnya.
Diketahui, pameran keris yang digelar pada hari pertama Budaya Keris Nusantara 2023 ini, diikuti lebih dari 50 stan dengan jumlah keris yang dipamerkan lebih dari 1.000 unit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Keris itu sudah menemani perjalanan bangsa dari masa ke masa, kalau melihat sebilah keris itu, tangguhnya sudah kelihatan. Tangguh itu artinya sera-nya kelihatan," kata Sarmuji melalui keterangan resmi, Jumat.
Acara yang digelar di Gedung DPD Partai Golkar Jatim juga bertujuan mengenalkan perkembangan peradaban bangsa Indonesia dari masa ke masa.
"Kami bisa melihat lini masa bagaimana teknologi pembuatan pusaka, bagaimana teknologi menempa logam, mencampur logamnya bisa kelihatan," ujarnya.
Lebih lanjut, partai politik juga memiliki tugas memberikan edukasi soal budaya lokal Tanah Air dengan tujuan meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat.
"Mau berpolitik, mau berproses, seperti apa? Tujuan utama kita sebenarnya adalah bagaimana menggaungkan nasionalisme dan membentuk kepribadian. Kepribadian itu sebenarnya sangat dipengaruhi oleh kebudayaan sebuah bangsa," ucapnya.
Di samping itu, Sarmuji menyatakan keris tidak sekadar lekat dengan unsur mistis, sebab banyak hal yang berhubungan dengan nilai-nilai kehidupan.
"Jadi, kalau ngomong pamor, itu bukan ngomong mistis. Pamor itu adalah satu nama yang oleh empunya dilekatkan pada keris yang merupakan simbol dari harapan," ujarnya.
"Misalnya, pamor pagarnya kebak, itu artinya seorang ibu ingin yang pegang keris harapannya supaya rezekinya kebak terus, tidak punya masalah rezekinya," lanjutnya.
Diketahui, pameran keris yang digelar pada hari pertama Budaya Keris Nusantara 2023 ini, diikuti lebih dari 50 stan dengan jumlah keris yang dipamerkan lebih dari 1.000 unit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023