Bojonegoro - Pasar Dander di Desa Dander, Kecamatan Dander, Bojonegoro, milik pemkab direncanakan dirombak total dengan biaya Rp7,5 miliar, bantuan dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.
Bupati Bojonegoro Suyoto, Minggu mengatakan, perombakan Pasar Dander dari pasar tradisional menjadi pasar modern tersebut, bisa dimanfaatkan mengantisipasi perkembangan wilayah Bojonegoro, ke arah selatan.
Pertimbangannya, lanjutnya, setelah Bojonegoro berkembang menjadi kawasan industrialiasi migas, arah perkembangan pemukiman diarahkan ke selatan, baik menyangkut perkembangan pemukiman yang dibangun investor, juga perumahan yang dibangun warga.
Ini, katanya, bisa dilihat perkembangan sejumlah perumahan baru bermunculan di wilayah selatan di sejumlah desa di Kecamatan Dander."Dengan adanya pembangunan pasar tersebut, sangat tepat untuk mengantisipasi perkembangan Bojonegoro," katanya menegaskan.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bojonegoro, Bambang Suharno menyatakan, pembangunan Pasar Dander, menjadi pasar modern dijadwalkan Oktober ini, sudah dimulai.
Direncanakan, pasar tradisional setempat yang berlantai tanah akan dikembangkan menjadi tingkat dua, dengan lantai keramik.
"Jumlah pedagang yang bisa ditampung juga bertambah yang semula 303 pedagang, menjadi 326 pedagang," katanya menjelaskan.
Menurut dia, di lokasi pasar yang sekarang, hanya untuk bangunan Pasar Dander, sedangkan pasar hewan, akan dicarikan lokasi lainnya yang berjauhan."Kami masih mencarikan tanah untuk lokasi tanah pasar hewan, agar tidak berdekatan dengan pasar yang sekarang ada," ucapnya.
Mengenai pedagang, Bambang mengaku, lokasi penampungannya, berada di wilayah selatan dengan menempati tanah milik Kecamatan Dander, untuk menampung para pedagang selama pasar dibangun kembali.
Sejauh ini, lanjutnya, para pedagang sudah mendapatkan sosialisasi rencana pembangunan pasar setempat dan tidak ada yang menolak pasar dibangun kembali.
"Hanya permintaannya, para pedagang lama bisa mendapatkan prioritas dan biaya sewa tidak mahal," katanya tanpa merinci harga menempati pasar setempat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011