Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Madiun membuka stan layanan jemput bola administrasi kependudukan saat digelar Bakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (5/9).

Kegiatan itu, dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan layanan administrasi kependudukan, antara lain Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik, Kartu Identitas Anak (KIA), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, Akta Kematian, Identitas Kependudukan Digital (IKD).

Kepala Dispendukcapil Kabupaten Madiun, Sigit Budiarto menyebutkan, setiap ada kegiatan BST yang digelar Pemkab Madiun di sejumlah wilayah secara berpindah-pindah, Dispendukcapil selalu membuka stan layanan.

"Setiap ada kegiatan BST kami selalu membuka stan layanan. Juga termasuk pada acara Spasma (sepasar ing Madiun dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Madiun ke-455 di Caruban), kami juga membuka stan layanan," ujar Sigit di lokasi BST.

Layanan jemput bola seperti itu, kata dia, sangat membantu warga yang tinggal di desa jauh dari pusat layanan.

"Cara ini akan memudahkan masyarakat mendapatkan layanan administrasi kependudukan, tanpa harus datang ke kantor kecamatan, kelurahan, desa atau datang langsung ke Mal Pelayanan Publik Kabupaten Madiun," katanya, menjelaskan.

Menurut Sigit, layanan jemput bola seperti itu diharapkan bisa mempercepat capaian target penyelesaian dokumen kependudukan.

Saat ini, lanjut dia pihaknya masih memiliki tanggungan pemenuhan target 99,6 persen dari jumlah wajib KTP Elektronik.

"Target perekaman KTP Elektronik untuk tahun 2023 sebanyak 99,6 persen dari jumlah warga wajib memiliki KTP sekitar 600 ribu warga. Berarti masih kurang sekitar 20 ribu," katanya.

Dia menambahkan, selain KTP Elektronik pihaknya juga harus menyelesaikan target capaian IKD, 25 persen dari wajib KTP elektronik, yaitu sebanyak 130 ribu.

"Saat ini kami sudah sampai di angka 29.000. Capaian ini termasuk bagus dibanding daerah lain,” ucapnya. Kendala percepatan capaian IKD itu, katanya, terkait dengan penggunaan gawai yang bagi warga lanjut usia (lansia) di perdesaan.

Sigit mengatakan pihaknya sudah melakukan sejumlah inovasi guna mempercepat pelayanan. Misalnya program antar dokumen kependudukan langsung ke alamat pemohon KTP Elektronik tanpa dipungut biaya.

"Ada lagi, penerbitan akte kelahiran dan KIA pada tepat pada bulan timbang, cetak KIA, Akte Kelahiran, Kartu Keluarga di Posyandu,” tuturnya.

Sedangkan capaian akta kelahiran, kata dia saat ini sudah di atas 107 persen. Hal tersebut disebabkan banyaknya penduduk lansia yang mengurus akta kelahiran. Misalnya untuk keperluan umroh, untuk keperluan mengurus akta notaris dan keperluan lainnya.

"Capaian KIA juga sudah di atas angka nasional. Kami sudah di atas 70 persen, sedangkan target nasional 50 persen," katanya.

Setiap melakukan kegiatan layanan jemput bola pada acara BST, stan Dispendukcapil selalu banyak dikunjungi warga yang membutuhkan layanan administrasi kependudukan.

Seperti pada saat kegiatan BST tersebut, banyak warga tertarik memanfaatkan kesempatan mengurus berbagai dokumen administrasi kependudukan. Bahkan stan layanan beroperasi hingga pukul 13.00 karena menunggu warga yang menonton panggung hiburan sampai selesai. Dan lebih dari 100 warga mendapatkan layanan.(*)

Pewarta: Siswowidodo

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023