Radio Republik Indonesia (RRI) mengajak masyarakat untuk cerdas memilih jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua Panitia Gerakan Cerdas Memilih RRI Surabaya Arif Pribadi menyatakan sasaran utamanya adalah kalangan milenial.
"Pemilih pemula jumlahnya hampir 30 persen. Mereka bermain di media sosial. Gerakan Cerdas Memilih ini hadir memberikan sosialisasi pentingnya suara bagi pemilih pemula untuk mempunyai literasi politik," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu.
Menurut Arif, RRI sebagai media mempunyai kanal pemilih cerdas, sekaligus sebagai komitmen untuk terus berpartisipasi mengajak masyarakat lebih peka menggunakan hak pilih.
Bertepatan dengan Hari Radio pada tanggal 11 September mendatang, yang juga ulang tahun RRI, telah diagendakan program acara untuk dipenuhi dengan gerakan cerdas memilih.
"Ada dialog dan jalan sehat. Kita fokuskan mengundang kelompok potensial dalam Pemilu tapi kerap kali kurang dapat sosialisasi seperti pemilih pemula, disabilitas dan lansia. Mereka kita undang mengikuti jalan sehat dan dialog dalam program gerakan cerdas memilih RRI," ujar Arif.
Gerakan cerdas memilih RRI juga menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya untuk bersama sama menyosialisasikan Pemilu 2024.
Komisioner KPU Surabaya Subairi mengapresiasi gerakan tersebut.
"Ini suport luar biasa untuk menyukseskan Pemilu 2024. Kita berkeyakinan Pemilu bukan tanggung jawab penyelenggara Pemilu saja tapi seluruh elemen bangsa," katanya.
Senada, Komisioner Bawaslu Surabaya Novli Bernardo Thyssen menyatakan selalu melibatkan pemilih pemula dalam kegiatan sosialisasi pengawasan.
"Kita mendorong pemilih pemula menjadi motor di komunitasnya. Kalau berbicara pengawasan tidak sepenuhnya tangung jawab Bawaslu. Partisipasi masyarakat juga penting. Sebab kita tidak bisa sendirian melakukan pengawasan secara masif, perlu peran serta semua lini dan masyarakat," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Ketua Panitia Gerakan Cerdas Memilih RRI Surabaya Arif Pribadi menyatakan sasaran utamanya adalah kalangan milenial.
"Pemilih pemula jumlahnya hampir 30 persen. Mereka bermain di media sosial. Gerakan Cerdas Memilih ini hadir memberikan sosialisasi pentingnya suara bagi pemilih pemula untuk mempunyai literasi politik," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Minggu.
Menurut Arif, RRI sebagai media mempunyai kanal pemilih cerdas, sekaligus sebagai komitmen untuk terus berpartisipasi mengajak masyarakat lebih peka menggunakan hak pilih.
Bertepatan dengan Hari Radio pada tanggal 11 September mendatang, yang juga ulang tahun RRI, telah diagendakan program acara untuk dipenuhi dengan gerakan cerdas memilih.
"Ada dialog dan jalan sehat. Kita fokuskan mengundang kelompok potensial dalam Pemilu tapi kerap kali kurang dapat sosialisasi seperti pemilih pemula, disabilitas dan lansia. Mereka kita undang mengikuti jalan sehat dan dialog dalam program gerakan cerdas memilih RRI," ujar Arif.
Gerakan cerdas memilih RRI juga menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya untuk bersama sama menyosialisasikan Pemilu 2024.
Komisioner KPU Surabaya Subairi mengapresiasi gerakan tersebut.
"Ini suport luar biasa untuk menyukseskan Pemilu 2024. Kita berkeyakinan Pemilu bukan tanggung jawab penyelenggara Pemilu saja tapi seluruh elemen bangsa," katanya.
Senada, Komisioner Bawaslu Surabaya Novli Bernardo Thyssen menyatakan selalu melibatkan pemilih pemula dalam kegiatan sosialisasi pengawasan.
"Kita mendorong pemilih pemula menjadi motor di komunitasnya. Kalau berbicara pengawasan tidak sepenuhnya tangung jawab Bawaslu. Partisipasi masyarakat juga penting. Sebab kita tidak bisa sendirian melakukan pengawasan secara masif, perlu peran serta semua lini dan masyarakat," ucapnya.(*)
Editor : Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023