Ketua Umum KONI Surabaya Hoslih Abdullah targetkan meraih 150 medali emas pada pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jatim 2023 untuk mempertahankan menjadi juara umum pada even olahraga yang diselenggarakan dua tahunan tersebut.
"Tahun ini target 150 medali emas karena tahun lalu mendapat 130 keping, karena ada beberapa cabang olahraga (cabor) baru yang ditambahkan, salah satunya berkuda," ucapnya saat ditemui wartawan usai peluncuran logo dan maskot Porprov Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, ada beberapa cabor yang dapat mendulang perolehan medali emas diantaranya pencak silat yang sudah mengawali dan meraih lima emas.
"Targetnya pencak silat dapat tiga medali emas, tapi kemarin sudah mengawali dan dapat lima medali emas, Alhamdulillah sudah melebihi target," katanya.
Selain itu, dari cabor beladiri lainnya juga ada yang berpotensi dapat mendulang emas yakni Taekwondo, Karate dan Judo.
"Cabor-cabor bela diri itu berpotensi untuk dapat emas, ada lagi cabor renang itu juga berpotensi mendulang emas," tuturnya.
Cak Dul sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa cabor-cabor yang telah meraih emas pada gelaran Porprov VII telah berkomitmen untuk tetap mempertahankan bahkan berkeinginan melebihi.
"Cabor-cabor itu telah berkomitmen untuk meraih emas, Insya Allah akan bertambah perolehan medali mereka," ujarnya.
Selanjutnya, ada juga cabor beregu seperti Bola Basket, Voli hingga sepak bola yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi dalam Porprov tahun ini.
"Tahun kemarin Voli dapat merebut medali putra putri, basket juga putra putri dan mudah-mudahan sepak bola ikut juga mendapat medali emas, karena yang kemarin hanya dapat perunggu," ucapnya.
Hal tersebut, tidak akan tercapai jika tidak didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya terutama Wali Kota Eri Cahyadi yang terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal olahraga.
"Semuanya saling mendukung, dengan adanya koordinasi yang baik antardinas seperti Disbudporapar, semua akan tercapai," kata Cak Dul.
Tak hanya itu, dalam internal KONI Surabaya, pihaknya mempunyai buku biru atau Blue Print hingga 2030 terkait pelaksanaan pembinaan dan pembibitan atlet di Kota Pahlawan.
"Blue print kami itu berlaku hingga 2030, kami akan laksanakan secara konsisten dengan dukungan dari Pemkot Surabaya, terutama cabor dan atlet yang mengikuti porprov juga ingin berprestasi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Tahun ini target 150 medali emas karena tahun lalu mendapat 130 keping, karena ada beberapa cabang olahraga (cabor) baru yang ditambahkan, salah satunya berkuda," ucapnya saat ditemui wartawan usai peluncuran logo dan maskot Porprov Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, ada beberapa cabor yang dapat mendulang perolehan medali emas diantaranya pencak silat yang sudah mengawali dan meraih lima emas.
"Targetnya pencak silat dapat tiga medali emas, tapi kemarin sudah mengawali dan dapat lima medali emas, Alhamdulillah sudah melebihi target," katanya.
Selain itu, dari cabor beladiri lainnya juga ada yang berpotensi dapat mendulang emas yakni Taekwondo, Karate dan Judo.
"Cabor-cabor bela diri itu berpotensi untuk dapat emas, ada lagi cabor renang itu juga berpotensi mendulang emas," tuturnya.
Cak Dul sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa cabor-cabor yang telah meraih emas pada gelaran Porprov VII telah berkomitmen untuk tetap mempertahankan bahkan berkeinginan melebihi.
"Cabor-cabor itu telah berkomitmen untuk meraih emas, Insya Allah akan bertambah perolehan medali mereka," ujarnya.
Selanjutnya, ada juga cabor beregu seperti Bola Basket, Voli hingga sepak bola yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi dalam Porprov tahun ini.
"Tahun kemarin Voli dapat merebut medali putra putri, basket juga putra putri dan mudah-mudahan sepak bola ikut juga mendapat medali emas, karena yang kemarin hanya dapat perunggu," ucapnya.
Hal tersebut, tidak akan tercapai jika tidak didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya terutama Wali Kota Eri Cahyadi yang terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal olahraga.
"Semuanya saling mendukung, dengan adanya koordinasi yang baik antardinas seperti Disbudporapar, semua akan tercapai," kata Cak Dul.
Tak hanya itu, dalam internal KONI Surabaya, pihaknya mempunyai buku biru atau Blue Print hingga 2030 terkait pelaksanaan pembinaan dan pembibitan atlet di Kota Pahlawan.
"Blue print kami itu berlaku hingga 2030, kami akan laksanakan secara konsisten dengan dukungan dari Pemkot Surabaya, terutama cabor dan atlet yang mengikuti porprov juga ingin berprestasi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023