Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada Juli 2023 di Indonesia mencapai 1,12 juta kunjungan, naik 5,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, jumlah tersebut juga naik 74,07 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu. Wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Juli 2023 didominasi oleh warga Malaysia (13,96 persen), Australia (12,74 persen) dan Singapura (9,78 persen).
"Hal ini menunjukkan bahwa kebangkitan sektor pariwisata di Indonesia masih terus berlanjut," ujar Pudji dalam konferensi Rilis Berita Statistik di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, kebangkitan sektor pariwisata juga ditandai dengan peningkatan jumlah kunjungan wisman secara kumulatif dari Januari hingga Juli 2023 yang mencapai 6,31 juta kunjungan atau naik 196,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Berdasarkan jenis pintu masuk, jumlah kunjungan wisman pada Juli 2023 yang melalui pintu masuk utama sebanyak 966,61 ribu kunjungan dan pintu masuk perbatasan sebanyak 156,35 ribu kunjungan.
Jumlah kunjungan yang melalui pintu masuk utama didominasi oleh wisman dengan moda angkutan udara yang berkontribusi sebesar 84,96 persen, sedangkan wisman dengan moda angkutan laut dan darat masing-masing hanya sebesar 12,85 persen dan 2,19 persen.
Bandara Ngurah Rai dan Soekarno Hatta tercatat menjadi pintu masuk utama moda angkutan udara dengan kunjungan wisman terbanyak. Keduanya berkontribusi 90,75 persen atau mencapai 745,27 ribu kunjungan.
Kunjungan wisman melalui pintu masuk utama dengan moda angkutan laut pada Juli 2023 tercatat 124,23 ribu kunjungan, naik 44,14 persen dibandingkan Juli 2022 (tahun ke tahun), tetapi turun cukup dalam 29,42 persen dibandingkan Juni 2023 (bulan ke bulan).
Kunjungan wisman yang berkunjung melalui pintu masuk utama dengan moda angkutan darat pada Juli 2023 mencapai 21,12 ribu kunjungan, naik 486,31 persen dibandingkan Juli 2022 (tahun ke tahun), tetapi mengalami penurunan 14,91 persen dibandingkan Juni 2023 (bulan ke bulan).
Pintu masuk Atambua (Nusa Tenggara Timur), Jayapura (Papua), dan Entikong (Kalimantan Barat) tercatat sebagai pintu masuk utama moda angkutan darat dengan kunjungan wisman terbanyak. Ketiganya berkontribusi 87,88 persen atau mencapai 18,56 ribu kunjungan.
Pudji mengatakan, meningkatnya jumlah kunjungan wisman pada Juli 2023 bila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu juga terlihat di seluruh kelompok kebangsaan.
"Wisman yang berasal dari Afrika mengalami peningkatan tertinggi sebesar 153,66 persen, diikuti oleh wisman yang berasal dari Asia selain ASEAN sebesar 115,04 persen," kata Pudji.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada Juli 2023 mencapai 54,63 persen, naik 4,86 poin secara tahun ke tahun dan naik 0,96 poin secara secara bulan ke bulan.
Sejalan dengan TPK hotel Bintang, TPK hotel nonbintang pada Juli 2023 mencapai 25,74 persen, naik 1,05 poin secara tahun ke tahun dan naik 1,16 poin secara bulan ke bulan. Sementara itu, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami kenaikan sebesar 0,07 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,68 hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, jumlah tersebut juga naik 74,07 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu. Wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Juli 2023 didominasi oleh warga Malaysia (13,96 persen), Australia (12,74 persen) dan Singapura (9,78 persen).
"Hal ini menunjukkan bahwa kebangkitan sektor pariwisata di Indonesia masih terus berlanjut," ujar Pudji dalam konferensi Rilis Berita Statistik di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, kebangkitan sektor pariwisata juga ditandai dengan peningkatan jumlah kunjungan wisman secara kumulatif dari Januari hingga Juli 2023 yang mencapai 6,31 juta kunjungan atau naik 196,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Berdasarkan jenis pintu masuk, jumlah kunjungan wisman pada Juli 2023 yang melalui pintu masuk utama sebanyak 966,61 ribu kunjungan dan pintu masuk perbatasan sebanyak 156,35 ribu kunjungan.
Jumlah kunjungan yang melalui pintu masuk utama didominasi oleh wisman dengan moda angkutan udara yang berkontribusi sebesar 84,96 persen, sedangkan wisman dengan moda angkutan laut dan darat masing-masing hanya sebesar 12,85 persen dan 2,19 persen.
Bandara Ngurah Rai dan Soekarno Hatta tercatat menjadi pintu masuk utama moda angkutan udara dengan kunjungan wisman terbanyak. Keduanya berkontribusi 90,75 persen atau mencapai 745,27 ribu kunjungan.
Kunjungan wisman melalui pintu masuk utama dengan moda angkutan laut pada Juli 2023 tercatat 124,23 ribu kunjungan, naik 44,14 persen dibandingkan Juli 2022 (tahun ke tahun), tetapi turun cukup dalam 29,42 persen dibandingkan Juni 2023 (bulan ke bulan).
Kunjungan wisman yang berkunjung melalui pintu masuk utama dengan moda angkutan darat pada Juli 2023 mencapai 21,12 ribu kunjungan, naik 486,31 persen dibandingkan Juli 2022 (tahun ke tahun), tetapi mengalami penurunan 14,91 persen dibandingkan Juni 2023 (bulan ke bulan).
Pintu masuk Atambua (Nusa Tenggara Timur), Jayapura (Papua), dan Entikong (Kalimantan Barat) tercatat sebagai pintu masuk utama moda angkutan darat dengan kunjungan wisman terbanyak. Ketiganya berkontribusi 87,88 persen atau mencapai 18,56 ribu kunjungan.
Pudji mengatakan, meningkatnya jumlah kunjungan wisman pada Juli 2023 bila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu juga terlihat di seluruh kelompok kebangsaan.
"Wisman yang berasal dari Afrika mengalami peningkatan tertinggi sebesar 153,66 persen, diikuti oleh wisman yang berasal dari Asia selain ASEAN sebesar 115,04 persen," kata Pudji.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada Juli 2023 mencapai 54,63 persen, naik 4,86 poin secara tahun ke tahun dan naik 0,96 poin secara secara bulan ke bulan.
Sejalan dengan TPK hotel Bintang, TPK hotel nonbintang pada Juli 2023 mencapai 25,74 persen, naik 1,05 poin secara tahun ke tahun dan naik 1,16 poin secara bulan ke bulan. Sementara itu, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami kenaikan sebesar 0,07 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,68 hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023