Pemerintah Kota Surabaya menggelontorkan 14 ton beras kepada pedagang dalam operasi pasar yang digelar di sejumlah pasar utama Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Dewi Soeriyawati mengatakan, pihaknya terus melakukan langkah antisipasi terhadap kenaikan harga komoditas beras dengan pendistribusian beras Bulog kepada pedagang di pasar-pasar utama Kota Surabaya sebanyak 14 ton.

"Kami memastikan bahwa stok beras di pedagang tercukupi dengan melakukan kegiatan operasi pasar beras Bulog setiap hari Rabu dan Sabtu," kata Dewi.

Pasar utama yang menggelar operasi pasar di antaranya Pasar Genteng Baru, Pucang Anom, Tambahrejo, Soponyono, dan Wonokromo.

Sebelumnya, pada Sabtu (26/8), Pemkot Surabaya juga menggelar pendistribusian beras medium Bulog kepada pedagang di pasar-pasar utama Kota Surabaya sebanyak 14 ton.

Operasi pasar tersebut digelar setiap hari Rabu dan Sabtu. Dalam pelaksanaannya, Pemkot Surabaya didukung oleh Bulog untuk menyiapkan kebutuhan beras dalam operasi pasar.

Dewi berharap warga tidak khawatir karena ketersediaan masih sangat cukup. Dengan digelontorkannya beras ke para pedagang, diharapkan tidak ada kenaikan harga terlalu tinggi sebab, harga tersebut sudah disampaikan ke seluruh pedagang yang dipasok.

"PD Pasar Surya dan pengelola pasar juga akan melakukan monitoring ke stan-stan yang mendapatkan dropping beras operasi pasar,” ujarnya.

Dewi menjelaskan, secara umum harga komoditas pangan di Kota Pahlawan terpantau masih di bawah harga rata-rata.

Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya melakukan pengendalian harga dengan memberikan informasi terkait perkembangan harga dari pemantauan harga komoditas di banyak pasar melalui televisi yang dipasang di sejumlah pasar seperti di Pasar Wonokromo, Tambahrejo, Pucang Anom, Genteng Baru, dan Pabean.

Menurutnya, dengan memberikan informasi tentang harga bahan pokok setiap hari di pasar, warga bisa mengetahui harga wajar di hari itu dan para pedagang tergerak untuk tidak menjual dengan harga terlalu tinggi.

"Pemasangan running text harga melalui televisi di pasar cukup efektif supaya harga komoditas tidak dipermainkan oleh pedagang,” katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023