Komisi II DPRD Trenggalek meminta OPD Dinas Pertanian setempat agar lebih cermat dan selektif dalam menyeleksi gapoktan (gabungan kelompok tani) calon penerima bantuan alat mesin pertanian atau alsintan, karena penyaluran harus tepat sasaran agar tidak seperti sebelumnya yang dinilai kurang tepat sasaran.
"Saya mengetahui di beberapa titik ada yang kurang pas (tepat), jadi ke depan sebaiknya perlu perencanaan dan verifikasi lapangan lebih matang," kata Ketua Komisi II DPRD Trenggalek Mugianto di Trenggalek, Senin.
Kritik sempat dilontarkan Mugianto terkait bantuan alat penggilingan padi di salah satu daerah wilayah Kecamatan Panggul yang menurutnya kurang tepat sasaran, karena daerah yang diberi bantuan alsintan jenis penggilingan padi bukan sentra produksi padi di wilayah Panggul. Lokasinya yang berada di ketinggian, sementara lahan pertaniannya tidak luas seperti wilayah dataran termasuk di sekitar kota Kecamatan Panggul.
Seharusnya OPD mitra kerja lebih cermat dalam mengalokasikan penyaluran bantuan, meskipun bantuan itu berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat.
"Bukankah itu yang dari pusat juga dulu asalnya dari usulan daerah, yang saya tangkap kan ini. Mungkin hanya keinginan ya bukan kebutuhan, kan bukan daerah produksi penghasil padi. Kalau lainnya misal Bodag, Sawahan itu bisa karena setahun bisa panen tiga kali," imbuhnya.
Kedepannya, dia meminta agar OPD mitra kerja lebih cermat dalam menentukan sasaran penerima bantuan sehingga kemanfaatan dapat dirasakan. Lewat evaluasi kinerja itu diharapkan bantuan yang menurut pandangan legislatif kurang tepat itu tidak terulang lagi.
"Bantuan itu sudah disalurkan tahun lalu. Kan ada pendampingan dari dinas pertanian itu sendiri. Mestinya mereka itu menginventarisasi daerah-daerah mana yang patut kita bantu alat untuk itu tentunya ya di daerah-daerah penghasil produksi padi," katanya.
Pihak Dinas Pertanian Perkebunan dan kehutanan Kabupaten Trenggalek menerima kritik dan masukan tersebut dalam forum rapat dengar pendapat khusus membahas seputar masalah upaya peningkatan produksi pertanian di DPRD Trenggalek.
Mereka berjanji untuk lebih teliti dan memverifikasi calon penerima bantuan alsintan agar kebermanfaatan alat lebih optimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Saya mengetahui di beberapa titik ada yang kurang pas (tepat), jadi ke depan sebaiknya perlu perencanaan dan verifikasi lapangan lebih matang," kata Ketua Komisi II DPRD Trenggalek Mugianto di Trenggalek, Senin.
Kritik sempat dilontarkan Mugianto terkait bantuan alat penggilingan padi di salah satu daerah wilayah Kecamatan Panggul yang menurutnya kurang tepat sasaran, karena daerah yang diberi bantuan alsintan jenis penggilingan padi bukan sentra produksi padi di wilayah Panggul. Lokasinya yang berada di ketinggian, sementara lahan pertaniannya tidak luas seperti wilayah dataran termasuk di sekitar kota Kecamatan Panggul.
Seharusnya OPD mitra kerja lebih cermat dalam mengalokasikan penyaluran bantuan, meskipun bantuan itu berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat.
"Bukankah itu yang dari pusat juga dulu asalnya dari usulan daerah, yang saya tangkap kan ini. Mungkin hanya keinginan ya bukan kebutuhan, kan bukan daerah produksi penghasil padi. Kalau lainnya misal Bodag, Sawahan itu bisa karena setahun bisa panen tiga kali," imbuhnya.
Kedepannya, dia meminta agar OPD mitra kerja lebih cermat dalam menentukan sasaran penerima bantuan sehingga kemanfaatan dapat dirasakan. Lewat evaluasi kinerja itu diharapkan bantuan yang menurut pandangan legislatif kurang tepat itu tidak terulang lagi.
"Bantuan itu sudah disalurkan tahun lalu. Kan ada pendampingan dari dinas pertanian itu sendiri. Mestinya mereka itu menginventarisasi daerah-daerah mana yang patut kita bantu alat untuk itu tentunya ya di daerah-daerah penghasil produksi padi," katanya.
Pihak Dinas Pertanian Perkebunan dan kehutanan Kabupaten Trenggalek menerima kritik dan masukan tersebut dalam forum rapat dengar pendapat khusus membahas seputar masalah upaya peningkatan produksi pertanian di DPRD Trenggalek.
Mereka berjanji untuk lebih teliti dan memverifikasi calon penerima bantuan alsintan agar kebermanfaatan alat lebih optimal.
Editor : Abdullah Rifai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023