Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengonfirmasi bahwa hasil panen padi daerahnya tahun ini mengalami kenaikan sekitar 2 ribu ton, yakni dari sebelumnya pada tahun 2022 sebesar 319 ribu ton kini naik menjadi 321 ribu ton.

"Dengan komparasi periode sama dengan tahun lalu, Ponorogo mengalami kenaikan sekitar 2 ribu ton. Hal ini karena ada peningkatan luas panen," kata Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Masun di Ponorogo, Minggu.

Hasil ini tentu menggembirakan. Pasalnya, sebagai salah satu daerah yang telah ditetapkan pemerintah dalam gerakan nasional antisipasi badai elnino, Ponorogo mampu menjawab kepercayaan tersebut dengan meningkatkan kapasitas produksi pertanian daerahnya.

Dijelaskan, dalam gerakan nasional tersebut setiap daerah yang telah ditunjuk wajib menyediakan lahan seluas 3 ribu hektare untuk ditanami padi dalam rentang Agustus hingga September 2023.

"Ya sebagai salah satu cara agar produksi panen akhir tahun tidak turun akibat pengaruh elnino," urainya.

Ia belum bisa memprediksi apakah pada akhir tahun nanti jumlah produksi mengalami penurunan akibat dampak elnino atau tidak, sebab hasil panen baru bisa diketahui pada bulan November dan Desember tahun ini.

"Kalau saat ini belum terdampak karena baru tanam, nanti ketahuannya pas panen di akhir tahun," katanya.

Masun menerangkan,tahun lalu luas tanam sekitar 52,6 ribu hektare. Sedangkan tahun ini naik menjadi 54,4 ribu hektare.

Naiknya luas panen tersebut lantaran para petani memaksimalkan lahan pertaniannya sebelum memasuki musim kering tahun ini.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023