Surabaya - Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Leon Muhammad dan stafnya beserta jajaran Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak menjenguk semua korban kebakaran KM. Kirana IX di RS Port Health Center (PHC) Surabaya, Rabu. "Kami atas nama pemerintah turut berduka cita sedalam-dalamnya atas insiden kebakaran di atas KM Kirana IX. Semoga keluarga yang ditinggal bisa sabar menghadapi cobaan ini," ujar Leon Muhammad ketika ditemui di RS PHC. Dalam kunjungannya, Leon yang didampingi jajaran Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak tersebut memasuki satu per satu ruangan tempat para korban luka-luka dirawat, yakni di ruang ICU dan ruang rawat inap. Dijelaskan Direktur Utama RS PHC dr Nunung Nugroho, hingga saat ini pihaknya merawat sebanyak 63 pasien korban KM Kirana IX, dan delapan diantaranya meninggal dunia. Kemudian, sebanyak 39 korban mengalami luka ringan dan sudah bisa dinyatakan pulang atau hanya menjalani rawat jalan. "Sedangkan yang masih harus rawat inap karena lukanya serius ada 12 orang, ditambah empat orang dirawat di ruang ICU. Rata-rata korban terinjak dan tidak ada satu pun pasien yang menderita luka bakar," papar dia. Sementara itu, Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama (DLU) Bambang Harjo meminta maaf kepada semua masyarakat, khususnya korban akibat adanya insiden di atas kapal. Ia berjanji akan memberikan santunan kepada keluarga korban, baik yang luka maupun meninggal dunia. Selain itu, klaim dari asuransi Jasa Raharja juga masih dalam proses. Bambang mengatakan, pihaknya tidak akan menghitung jumlah kerugian yang dialami kapalnya. "Kami minta maaf kepada semuanya. Kasihan banyak yang gagal berangkat akibat insiden ini. Peralatan dan kebutuhan logistik yang hendak dikirim di kawasan Indonesia Timur juga masih tersendat," katanya. Sebelumnya, KM Kirana IX jurusan Balikpapan terbakar di Dermaga Gapura Surya, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu sekitar pukul 06.00 WIB. Sebanyak delapan penumpang meninggal dunia menjadi korban akibat peristiwa terbakarnya kapal milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) tersebut. Semua korban meninggal dunia bukan karena luka bakar, namun karena tergencet serta terinjak-injak ribuan penumpang yang berusaha keluar dan berebut menyelamatkan diri. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memastikan bahwa api yang menjadi pemicu kebakaran berasal dari kabin pengemudi truk Fuso bernomor polisi B-3231-TDA muatan bawang bombay asal Jakarta tujuan Balikpapan.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011