Kediri - Tiga dari empat calon jamaah haji yang masuk dari jalur khusus lanjut usia atau lansia asal Kota Kediri, memilih mengundurkan diri. "Alasan mereka beragam, ada yang tidak ada temannya dan lainnya memilih masuk jalur reguler," kata Kepala Seksi Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Kediri, Muamal di Kediri, Rabu. Ia mengatakan, sebenarnya empat jamaah itu sudah didaftarkan masuk jalur khusus lansia yang memang sudah disediakan oleh pusat. Jalur itu khusus untuk mereka yang usianya lebih dari 70 tahun. Tetapi, karena mereka lebih memilih mundur, pihaknya juga tidak dapat berbuat banyak, hanya melaporkan jamaah yang tetap bertahan menggunakan jalur ini. "Ada satu jamaah yang memanfaatkan jalur ini, namanya Gangsar, usianya 87 tahun. Kami hanya laporkan sesuai dengan data yang ada," ucapnya. Jumlah calon jamaah haji yang berangkat dari Kediri mencapai 315 orang. Mereka tergabung pada kloter 16 yang akan diberangkatkan dari bandara Juanda, Surabaya. Para jamaah ini rencananya akan berangkat pada 7 Oktober 2011 mendatang. Mereka akan berkumpul di aula muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Untuk pelepasan dari Kemenag Kediri menjadwalkan pada 4 Oktober 2011. Kemenag Kediri juga telah melakukan pemberian vaksin kepada para jamaah. Hal itu penting dilakukan, untuk mengantisipasi serangan penyakit saat berada di Tanah Suci. Muamal juga menyebut, sudah koordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan yang akan mendampingi para jemaah ini berangkat ke Tanah Suci. Tenaga kesehatan itu sebagai pendamping selama pelaksanaan ibadah haji, agar para jemaah sehat. "Untuk tenaga kesehatan, kami juga sudah koordinasi. Mereka akan berangkat mengawal para jamaah, untuk memantau kesehatannya selama pelaksanaan ibadah haji. Kami harap, nanti seluruh jamaah bisa menjalankan ibadah dengan lancar dan semuanya kembali ke Tanah Air dengan selamat," ucap Muamal. Selain tiga jamaah lanjut usia yang mundur, ada seorang jamaah lagi dari jalur reguler yang juga mundur. Keputusan itu diambil, karena yang bersangkutan sedang hamil.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011