Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Jawa Timur Suhartatik mendorong guru untuk memahami teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) agar proses pembelajaran kepada peserta didik lebih kolaboratif.
 
"Guru harus pahami AI. Kalau tidak paham, kita tidak bisa menggunakan, tidak bisa melaksanakan, maka pahami dulu supaya ketika melakukan proses pembelajaran kepada peserta didik ada sebuah kolaborasi," kata Suhartatik di Surabaya, Rabu.
 
Dengan memahami teknologi kecerdasan buatan, kata Suhartatik, akan terbangun komunikasi interpersonal yang memadukan teknologi dengan pengalaman sehari-hari, sehingga akan nyambung.
 
"Tugas guru selain memahami AI harus bisa mengembangkan konteks dengan baik. Kalau bisa jadi mentor atau pembimbing sehingga bisa menggunakan teknologi dan informasi (TI) dengan positif," ujarnya.
 
Menurut dia, harus ada penanaman karakter penggunaan TI dari guru, sehingga anak-anak tidak terpengaruh hal-hal negatif. Juga harus ada filter dan pengawasan.
 
"Tidak hanya pengawas atau pembimbing, guru saat ini harus jadi fasilitator untuk peserta didik, sehingga tidak mendominasi tapi merangsang peserta didik menggunakan IT dengan baik, mengadakan kolaborasi dengan baik," katanya.
 
Sementara itu, Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang mengatakan melalui kegiatan Acer Smart School Awards (ASSA) 2023, pihaknya ingin mengembangkan pendidik di Indonesia.
 
"ASSA 2023 difokuskan pada pengembangan mutu pendidik yang merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh melalui penerapan teknologi. Kami berharap ASSA 2023 berperan dalam menciptakan generasi unggul bagi bangsa," ujarnya.
 
Penyelenggaraan ASSA 2023, lanjut dia, mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Agama, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Penerbit Intan Pariwara, dan Jelajah Ilmu. 
 
ASSA 2023 memfokuskan pada pengembangan kualitas sumber daya manusia sebagai faktor utama dalam meningkatkan mutu pendidikan. 
 
"Ajang tahunan ini memberikan kesempatan kepada berbagai jenjang pendidikan di sekolah umum maupun madrasah, mulai dari tingkat SD/Madrasah Ibtidaiyah, SMP/Madrasah Tsanawiyah, SMA/Madrasah Aliyah sampai SMK/Madrasah Aliyah Kejuruan," ujarnya.
 
Penghargaan yang akan diberikan mencakup kategori "Kepala Sekolah Inspiratif", "Guru Kreatif", dan "Jelajah Ilmu Award".
 

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023