Bojonegoro - Sebanyak 38 calon haji (calhaj) Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), yang masuk dalam kelompok terbang (kloter) 58, diberangkatkan dari daerah setempat tanpa upacara pelepasan, karena mereka berangkat pada 21 Oktober dinihari.
"Sesuai jadwal, 38 calhaj Bojonegoro itu harus sudah masuk Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 21 Oktober pukul 07.00 WIB," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Bojonegoro, Abdul Wahid, ketika melapor kepada Bupati Bojonegoro, Suyoto, Senin.
Karena itu, lanjutnya, sebanyak 38 calhaj Bojonegoro harus berangkat pagi hari pukul 04.00 WIB, sehingga mereka akan berangkat tanpa upacara pelepasan, namun calhaj asal Bojonegoro untuk kloter 60 akan bergabung dengan calhaj asal Tuban.
Ia menjelaskan untuk keberangkatan 1.184 calhaj Bojonegoro, akan masuk kloter 58, 59, 61 dan 62, namun kloter 58 akan bergabung dengan calhaj Tuban, kemudin kloter 59, 61, dan 62 asal Bojonegoro akan berangkat dengan upacara pelepasan, karena mereka berangkat pada 22 Oktober.
"Untuk semua calhaj Bojonegoro itu, jadwal masuk Asrama Haji Sukolilo Surabaya agak siang, kecuali kloter 58 yang bergabung dengan Tuban, sedangkan kloter 60 semuanya berisi calhaj NTB," jelasnya, didampingi Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh, Wakhid Priyono.
Dengan demikian, lanjutnya, sebanyak 1.184 calhaj Bojonegoro, diberangkatkan dari Bojonegoro, pada 22 Oktober, pukul 07.00 WIB, yang didahului dengan upacara pelepasan yang dipimpin Bupati Bojonegoro, Suyoto.
Calhaj yang meninggal yaitu, Hartatik Suliana bin Tahir (49), asal Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru, karena sakit.
Menurut dia, dengan meninggalnya satu calhaj tersebut, tidak mungkin digantikan calhaj lainnya yang masih masuk dalam daftar tunggu.
"Ya terpaksa dikosongkan, tidak bisa digantikan," ucapnya.
Menjawab pertanyaan, ia mengatakan, sejauh ini belum menerima hasil pemeriksaan kesehatan semua calhaj oleh Dinkes Bojonegoro. Hasil pemeriksaan kesehatan calhaj, baru diterima sepekan sebelum pemberangkatan calhaj.
Yang jelas, lanjutnya, dari informasi yang diterima di Arab Saudi, menjelang keberangkatan calhaj tersebut, suhunya sekarang ini, berkisar 40 derajat Celsius.
"Sebelum ini suhu di Arab Saudi sempat mencapai 50 derajat Celcius," kata Wakhid Priyono menambahkan.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Suyoto menyatakan, upacara pelepasan calhaj tersebut cukup penting, sebab memberikan kesempatan kepada pengantar untuk memberikan semangat kepada calhaj.
"Bagi pengantar juga bisa meningkatkan keyakinan dalam beribadah," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011