Aplikasi "game" untuk mempermudah belajar bahasa Jawa ciptaan mahasiswa Petra Christian University (PCU) Glenn Steven Santoso mendapatkan dana inkubasi sebesar Rp140 juta setelah masuk Top 20 project dalam program Bangkit 2023.
 
Glenn Steven Santoso sendiri masuk dalam 500 lulusan terbaik dari 5.017 mahasiswa di seluruh Indonesia yang ikut serta dalam program Bangkit 2023.
 
"Saya tidak mengira akan mendapat hasil ini, tetapi lulus dengan predikat Distinction Graduate tentu saja sangat membanggakan," kata Glenn di Surabaya, Selasa.
 
Bangkit merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia untuk mempersiapkan karier anak muda sejak mahasiswa sebagai talenta digital Indonesia berkelas dunia.
 
Program Bangkit merupakan Studi Independen dalam Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) ini merupakan hasil kolaborasi Kemendikbud Ristek dengan Google, GoTo, dan aplikasi pemesanan tiket dan hotel.
 
Meraih nilai di atas 90 dalam bidang Cloud Computing, menjadikan Glenn mendapatkan predikat Distinction Graduate saat acara kelulusan Bangkit 2023 pada bulan Juni lalu.
 
"Pembelajarannya sangat menarik, kita bisa mengatur sendiri dengan jadwal kita," ucap Glenn yang ikut dalam MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) Batch 4 tahun 2023 itu.  
 
Glenn menjelaskan, pengembangan project berupa aplikasi Baksara yang dirancang dalam waktu satu bulan ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat, terutama generasi muda, dalam mempelajari Bahasa Jawa dengan sistem yang mirip seperti game.
 
Cara penggunaannya pengguna bisa menulis Aksara Jawa secara langsung, dibantu dengan terjemahan yang ada di dalam aplikasi. 
 
"Supaya user yang ingin belajar Bahasa Jawa, bisa sekaligus belajar menulis Aksara Jawa. Tidak hanya menulis/menggambar aksara, juga tersedia fitur lain seperti scanning foto huruf Aksara Jawa, translation Aksara Jawa ke tulisan, dan juga ada artikel tentang seputar kebudayaan Jawa," ujar mahasiswa penghobi gaming dan musik itu. 
 
Glenn mengatakan, pengembangan Baksara bermula dari keprihatinan mereka tentang berkurangnya penggunaan dan pemahaman Aksara Jawa, khususnya di kalangan generasi muda. 
 
Sehingga, dia berharap aplikasi ciptaannya menjadi sebuah kebutuhan dalam menciptakan solusi inovatif untuk melestarikan sekaligus meningkatkan kesadaran akan Aksara Jawa. 
 
"Sebagian besar aplikasi yang ada saat ini hanya menyediakan transliterasi, dan masih menggunakan Pepak Aksara Jawa konvensional. Hal ini menjadi kesempatan untuk kami mengembangkan Aplikasi Pembelajaran Aksara Jawa, yang bisa membuat pembelajaran aksara menjadi lebih mudah diakses dan menarik," kata mahasiswa angkatan 2020 itu.
 
Glenn sendiri dalam tim ini bertanggung jawab untuk pembuatan kode back-end, perilisan kode di web menggunakan Google Cloud dan keberlangsungan aplikasi tersebut. 
 
"Saya juga bertanggung jawab meng-handle API (Application Programming Interface). Jadi ibarat perantara, saya bertanggung jawab atas komunikasi data di aplikasi ini," tutur Glenn.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023