Bidang KSDA Wilayah I Madiun Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur menerima 14 ekor ular hasil penyelamatan atau rescue komunitas di daerah itu sebagai upaya penanganan lebih lanjut.
Polhut Ahli Muda Bidang KSDA Wilayah I Madiun BBKSDA Jatim Basyori di Madiun, Selasa, mengatakan belasan ekor ular tersebut merupakan hasil rescue komunitas pecinta reptil Exotic Animal Lovers (Exalos) Indonesia wilayah Madiun.
"Dari 14 ular tersebut, sebanyak sembilan ekor merupakan jenis malayophyton reticulatus atau Ular Sanca Kembang, empat ekor jenis naja sputatrix atau Ular Kobra, dan seekor ptyas mucocus atau ular jali," ujar Basyori.
Menurut dia, ada tiga alternatif penempatan ular hasil rescue di BBKSDA, yakni untuk dilepasliarkan, diserahkan kepada lembaga konservasi sebagai sarana edukasi atau menjadi indukan di penangkaran.
"Khusus pelepasliaran akan dilakukan proses habituari terlebih dahulu untuk menumbuhkan sifat liarnya. Sehingga, bisa bertahan di alam liar," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Exalos Indonesia Wilayah Madiun Yonny Purwandana mengatakan belasan ular yang diserahkan ke BBKSDA tersebut semuanya merupakan hasil rescue.
"Tidak hanya dari wilayah Kota Madiun saja, tapi juga kabupaten lain di sekitar hingga Ngawi," kata Yonny Purwandana.
Ia menjelaskan penyerahan ular ke BBKSDA tersebut, tidak ada kriteria khusus. Ular akan diserahkan ke lembaga berwenang jika sudah terkumpul banyak dan siap dipindahkan.
Ia menambahkan komunitasnya selalu melakukan koordinasi dengan BBKSDA maupun lembaga berwenang lainnya guna membantu mengawasi keberadaan hewan dilindungi yang dipelihara masyarakat tanpa izin ataupun hewan liar yang masuk ke pemukiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Polhut Ahli Muda Bidang KSDA Wilayah I Madiun BBKSDA Jatim Basyori di Madiun, Selasa, mengatakan belasan ekor ular tersebut merupakan hasil rescue komunitas pecinta reptil Exotic Animal Lovers (Exalos) Indonesia wilayah Madiun.
"Dari 14 ular tersebut, sebanyak sembilan ekor merupakan jenis malayophyton reticulatus atau Ular Sanca Kembang, empat ekor jenis naja sputatrix atau Ular Kobra, dan seekor ptyas mucocus atau ular jali," ujar Basyori.
Menurut dia, ada tiga alternatif penempatan ular hasil rescue di BBKSDA, yakni untuk dilepasliarkan, diserahkan kepada lembaga konservasi sebagai sarana edukasi atau menjadi indukan di penangkaran.
"Khusus pelepasliaran akan dilakukan proses habituari terlebih dahulu untuk menumbuhkan sifat liarnya. Sehingga, bisa bertahan di alam liar," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Exalos Indonesia Wilayah Madiun Yonny Purwandana mengatakan belasan ular yang diserahkan ke BBKSDA tersebut semuanya merupakan hasil rescue.
"Tidak hanya dari wilayah Kota Madiun saja, tapi juga kabupaten lain di sekitar hingga Ngawi," kata Yonny Purwandana.
Ia menjelaskan penyerahan ular ke BBKSDA tersebut, tidak ada kriteria khusus. Ular akan diserahkan ke lembaga berwenang jika sudah terkumpul banyak dan siap dipindahkan.
Ia menambahkan komunitasnya selalu melakukan koordinasi dengan BBKSDA maupun lembaga berwenang lainnya guna membantu mengawasi keberadaan hewan dilindungi yang dipelihara masyarakat tanpa izin ataupun hewan liar yang masuk ke pemukiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023