Kediri - Produksi getah pinus di lahan milik Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perum Perhutani Kediri, Jawa Timur, hingga September 2011 ini hanya 7.411 ton akibat gangguan cuaca.
"Tahun lalu (2010) banyak pohon yang tumbang karena angin dan hujan deras. Cuaca juga cukup ekstrem, hingga berpengaruh pada produksi getah pinus tahun 2011 ini," kata Wakil Administratur KPH Kediri, Errik Alberto di Kediri, Minggu.
Ia menyebut, saat ini proses penen getah pinus masih terus berlangsung.
Biasanya, panen dilakukan tiap 15 hari sekali, sambil menunggu getah dari pohon terkumpul.
Pada 2011 ini, target yang ingin dicapai mencapai Perhutani adalah 9.610 ton, lebih rendah daripada tahun 2010 yang mencapai 10.000 ton.
Saat ini, realisasi panen getah pinus di kawasan Perhutani Kediri yang ada di Kabupaten/Kota Kediri, Tulungagung, Trenggalek, hingga sebagian Nganjuk yang sudah dikirim ke pabrik mencapai 77,12 persen.
Ia menjelaskan, seluruh getah pinus yang dipanen itu akan dikirim ke pabrik di Kabupaten Trenggalek. Rencananya, seluruh getah itu akan dioleh menjadi terpentin sebagai bahan baku pembuatan cat, dan sejumlah bahan lain.
"Pabrik olahan kami masih satu di Trenggalek. Nanti, setelah diolah di sana, akan kami kirim untuk ekspor," ujarnya.
Menyinggung dengan serangan hama, Errik mengatakan saat ini memang perlu diwaspadai serangan cabuk lilin. Hama itu merusak pucuk tanaman, hingga pertumbuhannya tidak bisa bagus, bahkan mati.
"Kalau kemarau panjang, biasanya cabuk lilin yang paling banyak menyerang tanaman pinus. Jika dibiarkan, tanaman bisa mati. Yang kami identifikasi ada di kawasan hutan wilayah Pace, Kabupaten Nganjuk," katanya.
Ia mengatakan, sebenarnya hama ini akan hilang dengan sendirinya jika iklim seimbang, yaitu setelah kemarau lalu hujan. Tetapi, pada tahun lalu, musim tidak imbang, hingga serangan hama ini luas.
Dengan adanya masalah ini, tentunya akan berpengaruh pada produksi tahun depan, dimana akan turun. Banyak atau tidaknya, tergantung pada luasnya serangan.
"Kami mencoba untuk menyemprot dengan insektisida alami, dan hal ini cukup berdampak. Serangan bisa kami tekan, hingga tidak banyak pohon pinus yang mati," ujar Errik.
Ia berharap, produksi getah pinus pada tahun 2010 lebih stabil daripada sebelumnya.
Pihaknya juga berharap, kemarau tahun ini tidak terlalu lama, dan sesuai dengan jadwal untuk hujannya, hingga bisa menekan serangan cabuk lilin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011