Dr. Jokhanan Kritiyono, ST., M.Med.Kom resmi menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) periode 2023-2027 usai dilantik oleh Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT) di kampus setempat, Rabu.
"Saya bersyukur atas kepercayaan kepada saya untuk memimpin perguruan tinggi yang mempunyai potensi besar dan keunikan di bidang jurnalistik ini," kata Jokhanan usai dilantik.
Pria yang menempuh pendidikan doktoral di Universitas Airlangga Surabaya ini memaparkan mempunyai sejumlah target dalam jangka pendek dan panjang. Target panjangnya membawa Stikosa-AWS menjadi perguruan tinggi unggulan.
"Artinya, kalau unggulan standarnya sudah global atau internasional. Jadi bukan hanya nasional, tapi internasional," ujarnya.
Untuk jangka pendek tahun pertama, Stikosa-AWS akan membuka program studi baru. Dua prodi S1 yakni Digital Marketing Komunikasi dan Media Data Sains.
"Prodi Digital Marketing Komunikasi ini irisannya komunikasi dan marketing dan media data sains. Sementara Prodi Media Data Sains irisannya jurnalistik dan data sains atau teknologi informasi," ujarnya.
Sedangkan, untuk yang Prodi Profesi adalah luaran dari lulusan S1 Ilmu Komunikasi Stikosa-AWS yang ada dua peminatan, peminatan jurnalistik broadcasting dan peminatan humas.
Prodi Profesi ini dibuka karena ada kebutuhan industri di media dan humas. Menurut Jokhanan, ada jarak pengetahuan dan kompetensi, kompetensi praktis yang utama.
"Pertama adalah jurnalis. Profesi jurnalis ada sebuah kegelisahan, penguji UKW jarak praktis dan ilmu, banyak jurnalis yang ikut kompetensi dengan modal kurang cukup seperti tidak paham Kode Etik Jurnalistik dan lainnya," ujarnya.
"Karena belum cakap dengan itu dan sudah bekerja di media. Bisa enam bulan atau 12 bulan untuk membekali mereka menjadi jurnalis. Mereka dapat sertifikat. Kami mencoba menggandeng Dewan Pers," tambahnya.
Kedua adalah profesi humas. Stikosa-AWS berencana bekerja sama dengan Perhumas Surabaya Raya terkait hal ini.
"Karena banyak praktisi humas yang kurang cakap karena tidak bisa membuat rilis atau membuat konten yang menarik. Kami melihat hal-hal tersebut menjadi tantangan untuk bisa kami pecahkan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina YPWJT, Suprawoto berpesan kepada Ketua Stikosa-AWS agar untuk selalu melaksanakan hal yang terbaik dan inovasi pendidikan di kampus wartawan tersebut.
"Pesan saya, manfaatkan momentum. Stikosa-AWS harus menjadi lebih baik lagi di bawah kepemimpinan Jokhanan. Saya juga mohon kepada istri dan keluarga Jokhanan, agar merelakan suaminya mengabdi. Maafkan kalau berangkat pagi, pulang malam," tutur Bupati Magetan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Saya bersyukur atas kepercayaan kepada saya untuk memimpin perguruan tinggi yang mempunyai potensi besar dan keunikan di bidang jurnalistik ini," kata Jokhanan usai dilantik.
Pria yang menempuh pendidikan doktoral di Universitas Airlangga Surabaya ini memaparkan mempunyai sejumlah target dalam jangka pendek dan panjang. Target panjangnya membawa Stikosa-AWS menjadi perguruan tinggi unggulan.
"Artinya, kalau unggulan standarnya sudah global atau internasional. Jadi bukan hanya nasional, tapi internasional," ujarnya.
Untuk jangka pendek tahun pertama, Stikosa-AWS akan membuka program studi baru. Dua prodi S1 yakni Digital Marketing Komunikasi dan Media Data Sains.
"Prodi Digital Marketing Komunikasi ini irisannya komunikasi dan marketing dan media data sains. Sementara Prodi Media Data Sains irisannya jurnalistik dan data sains atau teknologi informasi," ujarnya.
Sedangkan, untuk yang Prodi Profesi adalah luaran dari lulusan S1 Ilmu Komunikasi Stikosa-AWS yang ada dua peminatan, peminatan jurnalistik broadcasting dan peminatan humas.
Prodi Profesi ini dibuka karena ada kebutuhan industri di media dan humas. Menurut Jokhanan, ada jarak pengetahuan dan kompetensi, kompetensi praktis yang utama.
"Pertama adalah jurnalis. Profesi jurnalis ada sebuah kegelisahan, penguji UKW jarak praktis dan ilmu, banyak jurnalis yang ikut kompetensi dengan modal kurang cukup seperti tidak paham Kode Etik Jurnalistik dan lainnya," ujarnya.
"Karena belum cakap dengan itu dan sudah bekerja di media. Bisa enam bulan atau 12 bulan untuk membekali mereka menjadi jurnalis. Mereka dapat sertifikat. Kami mencoba menggandeng Dewan Pers," tambahnya.
Kedua adalah profesi humas. Stikosa-AWS berencana bekerja sama dengan Perhumas Surabaya Raya terkait hal ini.
"Karena banyak praktisi humas yang kurang cakap karena tidak bisa membuat rilis atau membuat konten yang menarik. Kami melihat hal-hal tersebut menjadi tantangan untuk bisa kami pecahkan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina YPWJT, Suprawoto berpesan kepada Ketua Stikosa-AWS agar untuk selalu melaksanakan hal yang terbaik dan inovasi pendidikan di kampus wartawan tersebut.
"Pesan saya, manfaatkan momentum. Stikosa-AWS harus menjadi lebih baik lagi di bawah kepemimpinan Jokhanan. Saya juga mohon kepada istri dan keluarga Jokhanan, agar merelakan suaminya mengabdi. Maafkan kalau berangkat pagi, pulang malam," tutur Bupati Magetan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023