Pemerintah Kota Kediri secara bertahap terus menyalurkan bantuan modal usaha yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).

Dalam pemberian bantuan itu, setiap penerima bantuan modal usaha mendapatkan uang senilai Rp2,4 juta yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung usahanya.

Modal usaha tersebut bisa diambil di Bank Rakyat Indonesia (BRI) oleh para penerima bantuan modal usaha sehari setelah penyerahan buku tabungan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri.

"Bantuan ini saya perjuangkan susah payah untuk bapak ibu semuanya. Saya perjuangkan sungguh-sungguh supaya bantuan ini bisa jadi modal," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat menyerahkan bantuan modal usaha di Gedung Serbaguna Bence, Kota Kediri, Jumat.

Wali Kota meminta agar warga yang menerima bantuan membelanjakan sesuai dengan pengajuan awal sehingga usahanya bisa lebih berkembang, bisa lebih besar lagi.

"Dibelanjakan yang kira-kira bisa buat usaha lebih besar lagi. Jangan dapat uang untuk bayar utang, tidak boleh. Saya jujur, tidak ikhlas dan nanti akan cek satu per satu," kata dia. 

Salah seorang warga Kelurahan Blabak, Siti Asiyah, bersyukur dapat bantuan modal usaha ini.

"Saya jualan siomai di rumah, jadi rencananya uangnya nanti buat beli gerobak. Jadi, bisa berjualan di emperan," kata Siti.

Pemberian bantuan modal itu, untuk warga penerima di enam kelurahan yakni Kelurahan Singonegaran, Ngletih, Pakunden, Bawang, Blabak dan Tempurejo, Kota Kediri, dengan totol penerima enam kelurahan yakni 734 orang penerima. 

Sedangkan secara total, terdapat sebanyak 10.150 pemilik usaha di Kota Kediri mendapatkan bantuan modal usaha yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2023. Penyaluran dilakukan bertahap.  
 
Turut hadir dalam acara itu, Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma dan tamu undangan lainnya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023