Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta dapur umum diberi nama "Dapur Kita" dapat dimaksimalkan sebagai tempat memasak makanan bergizi untuk diberikan kepada yang berhak menerima seperti anak stunting dan lansia.
"Nantinya 'Dapur Kita' ini akan dikolaborasikan dengan TP PKK Surabaya untuk mengembangkan yang lebih besar karena tempat ini juga bisa digunakan untuk tempat pelatihan," kata Wali Kota Eri saat meresmikan "Dapur Kita" di Jalan Doho Nomor 22 Keputran Surabaya, Kamis.
Menurut dia, melalui "Dapur Kita, warga khususnya ibu-ibu yang mempunyai anak stunting bisa dilatih membuat masakan bergizi, membuat jamur dan kudapan disukai oleh anak kecil.
"Tentu tempat ini akan menjadi sangat luar biasa. Jadi, nanti tempat ini bisa jadi laboratorium penyelesaian masalah dengan makanan," kata Cak Eri, panggilan akrabnya.
Oleh karena itu, ia berharap ke depannya akan muncul lagi "Dapur Kita" lainnya di berbagai penjuru kota.
Kalau isudah berjalan, lanjut Eri, maka terwujud membangun Kota Surabaya dengan guyub rukunnya dan gotong-royongnya sehingga tidak ada lagi persaingan dan mengaku-ngaku paling hebat.
Ia juga menyadari, berdasarkan undang-undang, fakir miskin dan orang terlantar itu adalah tanggung jawab negara. Namun, betapa hebatnya Surabaya apabila orang-orang yang memiliki rejeki lebih atau orang-orang mampu di suatu tempat, bisa membantu orang kurang mampu sehingga ada sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakatnya.
Sementara itu, Perwakilan dari Dapur Kita, Armita mengaku siap apabila tempatnya dijadikan laboratorium penyelesaian masalah dengan bantuan makanan di Kota Surabaya.
Sebab, dia bersama tim lainnya memang memiliki mimpi untuk bisa membantu sesama yang kurang mampu, termasuk membantu anak stunting.
"Jadi, awalnya kami punya mimpi untuk bisa membantu sesama, dan karena dekat dengan kelurahan, kami bertemu lurah dan Pak Camat. Ternyata di pemkot itu ada program bantuan makanan baik kepada lansia dan juga anak stunting, dari situlah kami akhirnya bisa berkolaborasi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Nantinya 'Dapur Kita' ini akan dikolaborasikan dengan TP PKK Surabaya untuk mengembangkan yang lebih besar karena tempat ini juga bisa digunakan untuk tempat pelatihan," kata Wali Kota Eri saat meresmikan "Dapur Kita" di Jalan Doho Nomor 22 Keputran Surabaya, Kamis.
Menurut dia, melalui "Dapur Kita, warga khususnya ibu-ibu yang mempunyai anak stunting bisa dilatih membuat masakan bergizi, membuat jamur dan kudapan disukai oleh anak kecil.
"Tentu tempat ini akan menjadi sangat luar biasa. Jadi, nanti tempat ini bisa jadi laboratorium penyelesaian masalah dengan makanan," kata Cak Eri, panggilan akrabnya.
Oleh karena itu, ia berharap ke depannya akan muncul lagi "Dapur Kita" lainnya di berbagai penjuru kota.
Kalau isudah berjalan, lanjut Eri, maka terwujud membangun Kota Surabaya dengan guyub rukunnya dan gotong-royongnya sehingga tidak ada lagi persaingan dan mengaku-ngaku paling hebat.
Ia juga menyadari, berdasarkan undang-undang, fakir miskin dan orang terlantar itu adalah tanggung jawab negara. Namun, betapa hebatnya Surabaya apabila orang-orang yang memiliki rejeki lebih atau orang-orang mampu di suatu tempat, bisa membantu orang kurang mampu sehingga ada sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakatnya.
Sementara itu, Perwakilan dari Dapur Kita, Armita mengaku siap apabila tempatnya dijadikan laboratorium penyelesaian masalah dengan bantuan makanan di Kota Surabaya.
Sebab, dia bersama tim lainnya memang memiliki mimpi untuk bisa membantu sesama yang kurang mampu, termasuk membantu anak stunting.
"Jadi, awalnya kami punya mimpi untuk bisa membantu sesama, dan karena dekat dengan kelurahan, kami bertemu lurah dan Pak Camat. Ternyata di pemkot itu ada program bantuan makanan baik kepada lansia dan juga anak stunting, dari situlah kami akhirnya bisa berkolaborasi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023