Pemerintah Kota Kediri melepaskan sebanyak 1.144 ekor burung perkutut saat peringatan Hari Jadi Ke 1.144 Kota Kediri di Balai Kota Kediri.
"Burung ini endemik dari Pulau Jawa, mudah-mudahan jadi penambah kecantikan di Kota Kediri," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam acara yang digelar di Balai Kota Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini burung perkutut di Kota Kediri sudah mulai banyak lagi. Tidak seperti dahulu yang sering menjadi korban karena burung banyak ditangkap.
Dengan pelepasan 1.144 ekor burung perkutut di Kota Kediri ini, Wali Kota meminta masyarakat turut menjaganya dan tidak justru menangkapnya.
"Sekarang mulai ada burung perkutut lagi. Dulu tidak ada, karena ditangkapi dan sekarang mulai banyak. Saya pesan untuk tidak ditangkap. Silakan beri makan, tapi dilepaskan saja biar menikmati alam seperti zaman dahulu," kata dia.
Pelepasan burung itu dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Ke 1.144 Kota Kediri. Burung-burung itu awalnya ditaruh di dalam boks buah, sehingga tetap bisa mendapatkan udara.
Seluruh pejabat diberi boks buah, kemudian bersama-sama melakukan pelepasan burung. Seluruh burung juga langsung beterbangan bebas setelah boks dibuka.
Dalam peringatan Hari Jadi Ke-1.144 Kota Kediri tersebut, selain pelepasan burung perkutut, juga digelar upacara adat Manusuk Sima.
Prosesi kegiatan ini diawali di kawasan Kuwak Tirtoyoso, Kota Kediri, kemudian dilanjutkan di Balai Kota.
Proses upacara adat Manusuk Sima ini, sesuai dengan isi berita pada Prasasti Kwak, Senin Legi, 27 Juli 879 Masehi ditetapkan oleh Raja Rakai Kayuwangi, memutuskan bahwa Dusun Kuwak, Desa Ngadirejo, yang sekarang menjadi bagian dari Kota Kediri sebagai tanah sima (daerah perdikan). Pemberian anugerah sebagai tanah sima terhadap warga Kuwak dilakukan dengan penetapan Sima atau dalam prasasti dikenal upacara Manusuk Sima.
Hadir pula dalam Upacara Manusuk Sima, Forkompinda Kota Kediri, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Kediri Novita Bagus Alit, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, Camat se-Kota Kediri, dan Lurah se-Kota Kediri dan tamu undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Burung ini endemik dari Pulau Jawa, mudah-mudahan jadi penambah kecantikan di Kota Kediri," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam acara yang digelar di Balai Kota Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini burung perkutut di Kota Kediri sudah mulai banyak lagi. Tidak seperti dahulu yang sering menjadi korban karena burung banyak ditangkap.
Dengan pelepasan 1.144 ekor burung perkutut di Kota Kediri ini, Wali Kota meminta masyarakat turut menjaganya dan tidak justru menangkapnya.
"Sekarang mulai ada burung perkutut lagi. Dulu tidak ada, karena ditangkapi dan sekarang mulai banyak. Saya pesan untuk tidak ditangkap. Silakan beri makan, tapi dilepaskan saja biar menikmati alam seperti zaman dahulu," kata dia.
Pelepasan burung itu dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Ke 1.144 Kota Kediri. Burung-burung itu awalnya ditaruh di dalam boks buah, sehingga tetap bisa mendapatkan udara.
Seluruh pejabat diberi boks buah, kemudian bersama-sama melakukan pelepasan burung. Seluruh burung juga langsung beterbangan bebas setelah boks dibuka.
Dalam peringatan Hari Jadi Ke-1.144 Kota Kediri tersebut, selain pelepasan burung perkutut, juga digelar upacara adat Manusuk Sima.
Prosesi kegiatan ini diawali di kawasan Kuwak Tirtoyoso, Kota Kediri, kemudian dilanjutkan di Balai Kota.
Proses upacara adat Manusuk Sima ini, sesuai dengan isi berita pada Prasasti Kwak, Senin Legi, 27 Juli 879 Masehi ditetapkan oleh Raja Rakai Kayuwangi, memutuskan bahwa Dusun Kuwak, Desa Ngadirejo, yang sekarang menjadi bagian dari Kota Kediri sebagai tanah sima (daerah perdikan). Pemberian anugerah sebagai tanah sima terhadap warga Kuwak dilakukan dengan penetapan Sima atau dalam prasasti dikenal upacara Manusuk Sima.
Hadir pula dalam Upacara Manusuk Sima, Forkompinda Kota Kediri, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Kediri Novita Bagus Alit, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, Camat se-Kota Kediri, dan Lurah se-Kota Kediri dan tamu undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023