Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku optimistis keberadaan Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar mampu meningkatkan nilai jual potensi pariwisata di wilayah setempat sehingga memberi dampak perekonomian bagi masyarakat.
"Kami juga menggerakkan kebun raya mangrove untuk tempat wisata dan yang bekerja ini adalah warga miskin di Kota Surabaya," kata Eri saat peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Rabu.
Eri menyebut dampak ekonomi itu bisa muncul lantaran adanya skema timbal balik antara pengunjung dan pelaku usaha yang diterapkan.
"Nanti kalau naik perahu itu dengan menukar mangrove dan mangrovenya dibeli dari petani yang menyediakan," ujarnya.
Saat ini ada 57 jenis mangrove di sana dan baru 17 jenis yang tercatat secara rinci sebagai koleksi Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya.
Eri tak memungkiri pihaknya akan terus berupaya memperkaya jenis mangrove sembari melakukan penyempurnaan pada bagian operasional lahan konservasi di sisi timur Kota Surabaya.
Lebih lanjut, semakin banyak jenis mangrove yang dihadirkan dan penambahan fasilitas untuk keperluan wisata akan meningkatkan jumlah kedatangan pengunjung ke sana.
"Kami akan bekerja sama dengan tempat lain agar bisa menambah spesies mangrove untuk Surabaya," ucap dia.
Dia pun berharap kebun raya yang diresmikan oleh Presiden ke-5 Republik Indonesia yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bisa memenuhi kebutuhan edukasi terkait lingkungan, khususnya bagi anak-anak.
"Sesuai dengan arahan Bu Megawati, kami menjalankan mangrove ini sebagai tempat edukasi, pariwisata, bergeraknya anak-anak muda di Surabaya karena anak-anak harus mengenal dan mencintai lingkungannya," katanya.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN Muhamad Amin menyebut Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya memenuhi lima aspek fungsi kebun raya, yakni wisata, konservasi, edukasi, penelitian, dan jasa lingkungan.
BRIN juga mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk lebih melakukan eksplorasi terhadap setiap aspek yang bisa dikembangkan di Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya, sehingga bisa lebih menarik kunjungan masyarakat, khususnya para mahasiswa yang akan melakukan penelitian.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga mengatakan bahwa fungsi wisata pada Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar akan digenjot, sehingga bisa berdampak bagi masyarakat setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami juga menggerakkan kebun raya mangrove untuk tempat wisata dan yang bekerja ini adalah warga miskin di Kota Surabaya," kata Eri saat peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Rabu.
Eri menyebut dampak ekonomi itu bisa muncul lantaran adanya skema timbal balik antara pengunjung dan pelaku usaha yang diterapkan.
"Nanti kalau naik perahu itu dengan menukar mangrove dan mangrovenya dibeli dari petani yang menyediakan," ujarnya.
Saat ini ada 57 jenis mangrove di sana dan baru 17 jenis yang tercatat secara rinci sebagai koleksi Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya.
Eri tak memungkiri pihaknya akan terus berupaya memperkaya jenis mangrove sembari melakukan penyempurnaan pada bagian operasional lahan konservasi di sisi timur Kota Surabaya.
Lebih lanjut, semakin banyak jenis mangrove yang dihadirkan dan penambahan fasilitas untuk keperluan wisata akan meningkatkan jumlah kedatangan pengunjung ke sana.
"Kami akan bekerja sama dengan tempat lain agar bisa menambah spesies mangrove untuk Surabaya," ucap dia.
Dia pun berharap kebun raya yang diresmikan oleh Presiden ke-5 Republik Indonesia yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bisa memenuhi kebutuhan edukasi terkait lingkungan, khususnya bagi anak-anak.
"Sesuai dengan arahan Bu Megawati, kami menjalankan mangrove ini sebagai tempat edukasi, pariwisata, bergeraknya anak-anak muda di Surabaya karena anak-anak harus mengenal dan mencintai lingkungannya," katanya.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN Muhamad Amin menyebut Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya memenuhi lima aspek fungsi kebun raya, yakni wisata, konservasi, edukasi, penelitian, dan jasa lingkungan.
BRIN juga mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk lebih melakukan eksplorasi terhadap setiap aspek yang bisa dikembangkan di Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya, sehingga bisa lebih menarik kunjungan masyarakat, khususnya para mahasiswa yang akan melakukan penelitian.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga mengatakan bahwa fungsi wisata pada Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar akan digenjot, sehingga bisa berdampak bagi masyarakat setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023