Satuan Pelajar, Siswa, dan Mahasiswa Pemuda Pancasila Jawa Timur meminta bakal calon presiden dan partai pengusung tidak tutup mata dengan potensi suara yang ada di provinsi setempat menjelang Pilpres 2024.

Ketua Satuan Pelajar, Siswa, dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila Jatim Arderio Hukom dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu, mengatakan, seiring dengan semakin dekatnya jadwal pemilu 2024, para bakal calon presiden dan pejabat partai mulai memasang mata terhadap nama-nama besar yang dapat membantu mendongkrak perolehan suara.

"Perlu diketahui Jawa timur menjadi mangsa yang mengenyangkan karena daerah ini memiliki jumlah pemilih yang besar," katanya.

Hal itu, lanjut dia, dikarenakan pada pemilu 2019, terdapat 30.912.994 orang yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) di Jawa Timur, atau sekitar 15 persen dari keseluruhan data pemilih yang terdaftar. 

Menurutnya, kondisi tersebut jangan sampai membuat bakal capres dan partai pengusungnya menutup mata dengan potensi suara yang ada di Jawa Timur. Tentunya juga harus dibarengi dengan melihat potensi-potensi tokoh besar yang ada di Jawa Timur.

Ada banyak tokoh-tokoh besar Jawa Timur yang tidak diragukan lagi kinerja serta dukungan dari masyarakat Jawa Timur di antaranya Ketua DPD RI AA La Nyalla M. Mattalitti, La Nyalla Mattalitti saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI masa jabatan 2019-2024. 

Baca juga: SAPMA PP Jatim gencarkan aksi berbagi di Bulan Suci

Sebelumnya pengusaha berpengaruh di Surabaya ini pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum PB Muaythai Indonesia.

Nama lain yang tidak kalah berpotensi yaitu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selama menjabat sebagai gubernur, Khofifah telah mengimplementasikan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. 

"Salah satunya adalah program perlindungan sosial yang meringankan beban masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak)," ujarnya. 

Selain itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak juga memiliki potensi yang besar. Emil Dardak sudah menyabet sejumlah penghargaan dalam karier profesionalnya. Selain itu, Emil juga menjabat kepala daerah di usia yang masih muda, yakni sejak awal 30-an. 

Untuk itu, lanjut dia, sebaiknya para bakal capres dan partai-partai harus memikirkan potensi tokoh-tokoh yang ada di Jawa Timur. 

"Selain kantong suara di Jatim sendiri, para pendukung dari tokoh-tokoh di Jatim juga terkenal loyal.
Tentunya ini menjadi salah satu keuntungan tersendiri," ucapnya.

Arderio juga berharap agar koalisi yang dilakukan harus dinamis dan terus merajut komunikasi antarpartai.
 
Sesuai dengan jadwal KPU RI, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden mulai19 Oktober hingga 25 November 2023.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden/wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023