Polres Sumenep melanjutkan pencarian dua korban Kapal Layar Motor (KLM) Putri Kuning yang tenggelam di Perairan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (19/7) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
"Kapal tenggelam diduga akibat menabrak tiang rig pengeboran migas milik salah satu operator yang beroperasi di kawasan perairan tersebut," kata Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti di dalam keterangan tertulis yang diterima di Sumenep, Kamis.
Akibat kejadian tersebut, dua korban dinyatakan belum ditemukan dan tujuh korban lainnya selamat setelah diselamatkan oleh dua kelompok nelayan.
Widiarti menceritakan, kapal naas itu berlayar dari Pelabuhan Panarukan Kabupaten Situbondo, pada Selasa (18/7) pukul 23.00 WIB, dengan tujuan Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep.
Kapal dengan kru tiga orang tersebut mengangkut enam penumpang (orang), enam ton semen dan satu ton kayu, asbes, dan air mineral.
Baca juga: Polres Sumenep tetapkan enam tersangka dugaan korupsi pembangunan gedung Dinkes
"Ketika kejadian, posisi kapal sudah berada di kawasan perairan Giligenting. Diduga kondisi cuaca kurang mendukung dan kapal penuh muatan, akhirnya terseret ombak dan selanjutnya menabrak tiang rig pengeboran," kata Widiarti.
Dua korban yang dinyatakan belum ditemukan adalah penumpang, yakni Sumarni (48) dan Iriyanti (9), keduanya perempuan dan warga Situbondo.
Sementara tujuh korban selamat adalah Saruji, Subairi, dan Laili, ketiganya kru kapal dan warga Giligenting, Sumenep.
Empat lainnya adalah penumpang kapal, yakni Barmawi, Herik, Jumarwi (perempuan), ketiganya warga Situbondo, dan Dani, warga Giligenting.
"Saat ini, kasus tenggelamnya kapal tersebut ditangani tim gabungan dari Polairud Polda Jawa Timur, Polairud Polres Sumenep, dan Polsek Giligenting," kata Widiarti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kapal tenggelam diduga akibat menabrak tiang rig pengeboran migas milik salah satu operator yang beroperasi di kawasan perairan tersebut," kata Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti di dalam keterangan tertulis yang diterima di Sumenep, Kamis.
Akibat kejadian tersebut, dua korban dinyatakan belum ditemukan dan tujuh korban lainnya selamat setelah diselamatkan oleh dua kelompok nelayan.
Widiarti menceritakan, kapal naas itu berlayar dari Pelabuhan Panarukan Kabupaten Situbondo, pada Selasa (18/7) pukul 23.00 WIB, dengan tujuan Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep.
Kapal dengan kru tiga orang tersebut mengangkut enam penumpang (orang), enam ton semen dan satu ton kayu, asbes, dan air mineral.
Baca juga: Polres Sumenep tetapkan enam tersangka dugaan korupsi pembangunan gedung Dinkes
"Ketika kejadian, posisi kapal sudah berada di kawasan perairan Giligenting. Diduga kondisi cuaca kurang mendukung dan kapal penuh muatan, akhirnya terseret ombak dan selanjutnya menabrak tiang rig pengeboran," kata Widiarti.
Dua korban yang dinyatakan belum ditemukan adalah penumpang, yakni Sumarni (48) dan Iriyanti (9), keduanya perempuan dan warga Situbondo.
Sementara tujuh korban selamat adalah Saruji, Subairi, dan Laili, ketiganya kru kapal dan warga Giligenting, Sumenep.
Empat lainnya adalah penumpang kapal, yakni Barmawi, Herik, Jumarwi (perempuan), ketiganya warga Situbondo, dan Dani, warga Giligenting.
"Saat ini, kasus tenggelamnya kapal tersebut ditangani tim gabungan dari Polairud Polda Jawa Timur, Polairud Polres Sumenep, dan Polsek Giligenting," kata Widiarti.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023