Sumenep - Anggota Polsek Raas, Pulau Raas, Sumenep, memeriksa empat saksi dalam kasus ledakan "bondet" atau bom rakitan untuk menangkap ikan. Kapolres Sumenep, AKBP Susanto, Jumat menjelaskan, ledakan bondet di Desa Karangnangka, Raas, terjadi pada Kamis (15/9) malam sekitar pukul 18.20 WIB. "Malam itu juga, anggota langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan kepada empat warga setempat," katanya di Sumenep. Untuk sementara, bahan yang meledak di rumah Mas'at, warga Desa Karangnangka, Raas, itu diduga bondet. "Diduga kuat memang bondet. Anggota kami di Raas juga telah membawa sejumlah barang bukti di TKP, di antaranya sisa sumbu dan serpihan dari bahan yang meledak tersebut," ujarnya. Ledakan tersebut mengakibatkan empat korban, dan salah satunya meninggal dunia. "Ledakan bondet itu membuat bagian atas rumah korban ambruk. Kami belum berani menyimpulkan penyebab pasti korban yang meninggal dunia itu. Bisa jadi meninggal dunia diakibatkan tertimpa reruntuhan bagian atas rumah korban," kata Susanto, mengungkapkan. Sementara informasi dari warga Raas, M Akram yang dihubungi melalui telepon dari Sumenep, ledakan bondet itu mengakibatkan lima korban, yakni Mas'at, Masani (istri Mas'at), Ruspandi (anak Mas'at), Multiana (anak Mas'at), dan Sahariya (orang tua Mas'at). Korban yang meninggal dunia itu adalah Multiana, anak Mas'at yang baru berusia empat tahun. Sementara empat korban lainnya langsung dibawa kerabatnya ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Situbondo dengan menggunakan perahu. "Empat korban yang menderita luka bakar maupun akibat terkena serpihan kaca yang pecah akibat ledakan itu sempat dirawat di Puskesmas Raas. Namun, kemudian diputuskan dirujuk ke RSD Situbondo," kata Akram. Dalam kondisi normal, perjalanan laut dari Pulau Raas ke Jangkar, Situbondo maupun Raas ke Dungkek, Sumenep, sekitar empat jam.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011