Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur merawat sebanyak 155 pasien diare selama enam bulan terakhir di tahun 2023, yakni bulan Januari hingga Juni.
"Selama bulan Januari sampai Juli awal tahun 2023, ada 155 pasien diare yang dirawat di RSUD Caruban. Mayoritas merupakan pasien anak-anak," ujar Kepala Bidang Pelayanan RSUD Caruban Kabupaten Madiun Suyono di Madiun, Jumat.
Menurut dia, jumlah pasien diare selama enam bulan terakhir tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Dimana pada tahun 2022 jumlah pasien diare yang dirawat selama Januari hingga Juni mencapai 133 orang.
Pihaknya merinci, sesuai data pasien diare di rumah sakit setempat meningkat selama dua bulan terakhir. Pada bulan Mei terdapat 33 pasien diare dan di bulan Juni juga 33 pasien.
"Sebanyak 60 persen merupakan pasien anak-anak, dan sisanya orang dewasa," kata Suyono.
Banyaknya pasien menderita diare tersebut karena disebabkan pola makan yang kurang baik. Apalagi beberapa pekan terakhir setelah hari raya kurban Idul Adha, masyarakat banyak mengonsumsi daging.
Ia menilai daging yang disimpan terlalu lama di lemari pendingin jika dimasak namun tanpa pengolahan yang kurang benar juga bisa menjadi faktor penyebab diare.
"Selain itu juga dipengaruhi oleh pola hidup yang kurang bersih serta menyimpan makanan yang kurang higienis," katanya.
Pihaknya berharap, seluruh warga Kabupaten Madiun menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, sebab diare cepat menyerang jika masyarakat tidak menjaga kebersihan makanan dan lingkungan.
Para orang tua juga diimbau memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anaknya di luar rumah, untuk mengantisipasi mereka membeli makanan yang kurang higienis, demikian Suyono.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Selama bulan Januari sampai Juli awal tahun 2023, ada 155 pasien diare yang dirawat di RSUD Caruban. Mayoritas merupakan pasien anak-anak," ujar Kepala Bidang Pelayanan RSUD Caruban Kabupaten Madiun Suyono di Madiun, Jumat.
Menurut dia, jumlah pasien diare selama enam bulan terakhir tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Dimana pada tahun 2022 jumlah pasien diare yang dirawat selama Januari hingga Juni mencapai 133 orang.
Pihaknya merinci, sesuai data pasien diare di rumah sakit setempat meningkat selama dua bulan terakhir. Pada bulan Mei terdapat 33 pasien diare dan di bulan Juni juga 33 pasien.
"Sebanyak 60 persen merupakan pasien anak-anak, dan sisanya orang dewasa," kata Suyono.
Banyaknya pasien menderita diare tersebut karena disebabkan pola makan yang kurang baik. Apalagi beberapa pekan terakhir setelah hari raya kurban Idul Adha, masyarakat banyak mengonsumsi daging.
Ia menilai daging yang disimpan terlalu lama di lemari pendingin jika dimasak namun tanpa pengolahan yang kurang benar juga bisa menjadi faktor penyebab diare.
"Selain itu juga dipengaruhi oleh pola hidup yang kurang bersih serta menyimpan makanan yang kurang higienis," katanya.
Pihaknya berharap, seluruh warga Kabupaten Madiun menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, sebab diare cepat menyerang jika masyarakat tidak menjaga kebersihan makanan dan lingkungan.
Para orang tua juga diimbau memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anaknya di luar rumah, untuk mengantisipasi mereka membeli makanan yang kurang higienis, demikian Suyono.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023