Madiun - Sebanyak dua dari 361 calon haji asal Kabupaten Madiun diketahui belum melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tahun 2011, yang pelunasan tahap keduanya hingga 9 September lalu.
"Kami sudah berusaha menghubungi kepada calon haji bersangkutan, namun hingga saat ini belum dilunasi. Terkait hal ini, kami akan berkoordinasi dengan Kemenag Provinsi Jatim, apakah jatah tersebut tetap boleh diambil atau diserahkan ke daftar tunggu berikutnya," ujar Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kementerian Agama Kabupaten Madiun, Sulhan Hamid, Selasa.
Menurut dia, pada batas pelunasan BPIH tahap pertama tanggal 26 Agustus lalu, terdapat lima calon haji yang belum melunasi BPIH dari 343 kuota awal haji Kabupaten Madiun tahun 2011. Alasan belum melunasi karena ada yang telah meninggal dunia, mundur karena menunggu keluarga yang lain, ataupun tidak memiliki biaya.
"Setelah itu, pada tanggal 6 September 2011, berdasarkan keputusan dari pusat, kami mendapat tambahan jatah kursi hingga 23 orang yang diambilkan dari daftar tunggu yang telah ada. Dari jumlah tambahan kuota 23 orang tersebut, ada dua orang calon haji yang hingga batas maksimal pelunasan BPIH tahap kedua tetap belum membayarnya," kata Sulhan Hamid.
Dengan demikian, jumlah kuota calon haji asal Kabupaten Madiun sejauh ini telah berubah menjadi 359 orang. Jumlah tersebut diperoleh dari kuota awal haji sebanyak 343 orang yang berkurang lima orang calon haji karena belum melunasi BPIH tahap pertama.
"Kemudian kami mendapat tambahan jatah dari pusat sebanyak 23 kursi sehingga jumlah total menjadi 361 calon haji. Dari jumlah ini, hingga tanggal 9 September lalu hanya 359 orang yang telah melunasi BPIH dan dua lainnya belum," terangnya.
Sulhan menjelaskan, jumlah ini dimungkinkan masih dapat berubah kembali karena sesuatu hal. Seperti karena faktor mutasi ataupun batal berhaji karena alasan keluarga, kesehatan, maupun kematian.
Adapun besaran BPIH yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada tahun ini sebesar Rp31 juta. Jumlah ini lebih kecil dari BPIH pada tahun 2010 yang ditetapkan sebesar Rp32 juta.
Sulhan menambahkan, secara umum persiapan haji di wilayahnya tidak ada kendala yang cukup berarti. Selain masih menunggu selesainya proses pembuatan paspor, para calon haji asal Kabupaten Madiun juga masih melakukan beberapa persiapan lainnya.
"Persiapan tersebut, antara lain adalah melakukan manasik haji yang rencananya akan digelar pada 12 Oktober mendatang. Juga tes kesehatan yang jadwalnya masih kami koordinasikan dengan Dinas Kesehatan setempat," paparnya.
Ratusan calon jamaah haji asal Kabupaten Madiun ini akan tergabung dalam kelompok terbang nomor 88 dan dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 30 Oktober 2011.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011