Pimpinan forkopimda dan pengurus perguruan pencak silat di Kota dan Kabupaten Madiun sepakat untuk menggelar tradisi Suroan saat momentum Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriah atau 1 Sura di wilayah setempat dengan damai.
"Pemerintah daerah, TNI/Polri, IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia), hingga PSH Terate dan PSH Winongo Tunas Muda sepakat untuk menjaga Jatim tetap aman dan kondusif," ujar Kepala Bakorwil 1 Madiun Heru Wahono di Madiun, Selasa.
Heru Wahono mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi Operasi Aman Suro 2023 bersama seluruh lembaga terkait.
Disebutkan bahwa ada 23 item yang telah disepakati dan dilarang untuk dilanggar, di antaranya kegiatan Suroan oleh PSH Terate dan Suran Agung oleh PSH Winongo Tunas Muda hanya dihadiri perwakilan 10 orang dari masing-masing daerah.
Kesepakatan berikutnya, kata dia, rombongan harus menggunakan identitas dan asal wilayah di kendaraan.
Selain itu, peserta dilarang keluar dari rombongan pengawalan, serta dilarang unggah konten yang memuat provokasi di media sosial. Bagi oknum yang melanggar aturan akan ditindak secara tegas sesuai perundang-undangan yang berlaku.
"Jika ada oknum perguruan yang melakukan tindak pidana, akan dikeluarkan dari perguruan pencak silat tersebut. Semua telah sepakat, mendengar, dan patuh dari maklumat itu," katanya.
Menurut dia, perlu upaya bersama untuk membangun citra Suroan dan Suran Agung yang bernilai serta berdampak positif. Hal ini sekaligus menghilangkan stigma masyarakat bahwa tradisi ini identik dengan kondisi yang mencekam. Apalagi, Jatim merupakan barometer nasional.
"Artinya, kalau ada problem di Jatim, pasti akan terdengar hingga pusat. Mari berikhtiar demi Jatim lebih aman dan kondusif," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Madiun Maidi juga menegaskan bahwa kegiatan Suroan dan Suran Agung harus berjalan aman.Oleh karena itu, skenario pengamanan harus disusun dengan baik dan disepakati bersama. Dengan demikian, apa yang menjadi komitmen juga harus benar-benar dijaga.
Dikatakan pula oleh Bupati Madiun Ahmad Dawami bahwa sudah semestinya iklim konduf di Madiun perlu dijaga. Oleh sebab itu, tindakan yang berpotensi memicu konflik harus diantisipasi atau dihindari.
"Prinsipnya apa yang telah direncanakan ini tujuannya baik. Hasil yang baik tentu untuk kebaikan bersama. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan komitmen bersama," kata Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Pemerintah daerah, TNI/Polri, IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia), hingga PSH Terate dan PSH Winongo Tunas Muda sepakat untuk menjaga Jatim tetap aman dan kondusif," ujar Kepala Bakorwil 1 Madiun Heru Wahono di Madiun, Selasa.
Heru Wahono mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi Operasi Aman Suro 2023 bersama seluruh lembaga terkait.
Disebutkan bahwa ada 23 item yang telah disepakati dan dilarang untuk dilanggar, di antaranya kegiatan Suroan oleh PSH Terate dan Suran Agung oleh PSH Winongo Tunas Muda hanya dihadiri perwakilan 10 orang dari masing-masing daerah.
Kesepakatan berikutnya, kata dia, rombongan harus menggunakan identitas dan asal wilayah di kendaraan.
Selain itu, peserta dilarang keluar dari rombongan pengawalan, serta dilarang unggah konten yang memuat provokasi di media sosial. Bagi oknum yang melanggar aturan akan ditindak secara tegas sesuai perundang-undangan yang berlaku.
"Jika ada oknum perguruan yang melakukan tindak pidana, akan dikeluarkan dari perguruan pencak silat tersebut. Semua telah sepakat, mendengar, dan patuh dari maklumat itu," katanya.
Menurut dia, perlu upaya bersama untuk membangun citra Suroan dan Suran Agung yang bernilai serta berdampak positif. Hal ini sekaligus menghilangkan stigma masyarakat bahwa tradisi ini identik dengan kondisi yang mencekam. Apalagi, Jatim merupakan barometer nasional.
"Artinya, kalau ada problem di Jatim, pasti akan terdengar hingga pusat. Mari berikhtiar demi Jatim lebih aman dan kondusif," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Madiun Maidi juga menegaskan bahwa kegiatan Suroan dan Suran Agung harus berjalan aman.Oleh karena itu, skenario pengamanan harus disusun dengan baik dan disepakati bersama. Dengan demikian, apa yang menjadi komitmen juga harus benar-benar dijaga.
Dikatakan pula oleh Bupati Madiun Ahmad Dawami bahwa sudah semestinya iklim konduf di Madiun perlu dijaga. Oleh sebab itu, tindakan yang berpotensi memicu konflik harus diantisipasi atau dihindari.
"Prinsipnya apa yang telah direncanakan ini tujuannya baik. Hasil yang baik tentu untuk kebaikan bersama. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan komitmen bersama," kata Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023