Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menerima laporan tujuh rumah warga mengalami kerusakan sebagai dampak gempa magnitudo 6,4 yang berpusat di 86 kilometer barat daya Kabupaten Bantul, Yogyakarta, pada Jumat (30/6) pukul 19.57 WIB.
"Ya, sejauh ini ada tujuh rumah dan bangunan yang mengalami kerusakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo Sapto Jatmiko di Ponorogo, Sabtu.
Tujuh lokasi dimaksud ada di Desa Nambangrejo Kecamatan Sukorejo dan di Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo. Lalu gedung milik Unida Gontor Kecamatan Siman dan di Desa Gajah, Kecamatan Sambit.
"Kami masih terus inventarisasi sambil menunggu laporan masuk, barangkali ada penambahan (laporan rumah rusak) lagi," katanya.
Ia mengatakan tidak ada korban jiwa ataupun luka dan pihaknya saat ini terus melakukan kesiagaan.
Untuk rumah-rumah yang rusak sejauh ini telah dilakukan penanganan secara gotong-royong.
Sapto menjelaskan di Dukuh Mirah, Desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo, kerusakan terjadi pada bangunan penyimpan tenda dan kursi milik Eko Setiawan, yang dindingnya roboh.
Lalu, rumah milik Dirun di Dukuh Geger, Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo, dimana sebagian rumah roboh. Hal itu menyebabkan penghuni rumah sementara harus mengungsi ke tempat kerabatnya.
"Nambangrejo dan Paju tergolong yang terparah karena bangunan roboh, untuk yang di Paju penghuni terpaksa mengungsi," kata Sapto.
Untuk lokasi ketiga yakni di gedung perkuliahan milik kampus Unida Gontor, dimana akibat gempa tersebut dinding mengalami retak. Sedangkan di Dukuh Ngrancah, Desa Gajah, Kecamatan Sambit, ada tiga bangunan rumah yakni milik Rusmin, Kabul, dan Slamet
"Untuk di Unida dan Dukuh Ngrancah Desa Gajah masuk dalam kategori ringan hingga sedang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Ya, sejauh ini ada tujuh rumah dan bangunan yang mengalami kerusakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo Sapto Jatmiko di Ponorogo, Sabtu.
Tujuh lokasi dimaksud ada di Desa Nambangrejo Kecamatan Sukorejo dan di Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo. Lalu gedung milik Unida Gontor Kecamatan Siman dan di Desa Gajah, Kecamatan Sambit.
"Kami masih terus inventarisasi sambil menunggu laporan masuk, barangkali ada penambahan (laporan rumah rusak) lagi," katanya.
Ia mengatakan tidak ada korban jiwa ataupun luka dan pihaknya saat ini terus melakukan kesiagaan.
Untuk rumah-rumah yang rusak sejauh ini telah dilakukan penanganan secara gotong-royong.
Sapto menjelaskan di Dukuh Mirah, Desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo, kerusakan terjadi pada bangunan penyimpan tenda dan kursi milik Eko Setiawan, yang dindingnya roboh.
Lalu, rumah milik Dirun di Dukuh Geger, Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo, dimana sebagian rumah roboh. Hal itu menyebabkan penghuni rumah sementara harus mengungsi ke tempat kerabatnya.
"Nambangrejo dan Paju tergolong yang terparah karena bangunan roboh, untuk yang di Paju penghuni terpaksa mengungsi," kata Sapto.
Untuk lokasi ketiga yakni di gedung perkuliahan milik kampus Unida Gontor, dimana akibat gempa tersebut dinding mengalami retak. Sedangkan di Dukuh Ngrancah, Desa Gajah, Kecamatan Sambit, ada tiga bangunan rumah yakni milik Rusmin, Kabul, dan Slamet
"Untuk di Unida dan Dukuh Ngrancah Desa Gajah masuk dalam kategori ringan hingga sedang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023