Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Surabaya Rini Indriyani menyatakan bahwa daerah itu siap menjadi barometer PAUD Nasional.
"Bentuk komitmennya diawali dengan membuat berbagai program pelayanan kepada anak-anak," kata Rini Indriyani dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, salah satu landasan hukum yang menjadi acuan dalam pembuatan program adalah Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 08 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga mengintegrasikan seluruh perangkat daerah dalam memberikan pelayanan kepada anak-anak.
"Bagaimana kami mengintegrasikan semua perangkat daerah. Jadi, ada 16 perangkat daerah terkait yang harus memberikan pelayanan kepada anak-anak," katanya.
Rini menjelaskan salah satu bentuk program pelayanan perangkat daerah kepada anak-anak Surabaya, seperti halnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan memberikan sosialisasi kepada anak-anak terkait kebencanaan.
"BPBD tidak pernah berhubungan dengan anak-anak. Dari situ akhirnya terbuat inovasi bagaimana anak-anak bukan dilatih menangani bencana, tapi peduli terhadap bencana. Mereka bikin seperti buku tiga dimensi, sehingga anak-anak bisa tahu ada banjir dan kebakaran," ucapnya.
Contoh lain, Bunda Rini menyebut seperti Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP). Bagaimana anak-anak diberikan pengetahuan tentang profesi pemadam kebakaran (Damkar) hingga apa yang harus dilakukan ketika muncul asap.
"Jadi, bukan mereka dilatih menyiram api, tidak. Tapi, bagaimana ada profesi Damkar, kemudian bagaimana mereka bertahan kalau ada bau asap. Jadi, anak-anak dilatih untuk itu," katanya.
Menurut dia, pelatihan dan pembekalan yang diberikan perangkat daerah, bukan hanya ditujukan kepada anak-anak PAUD, pelatihan ini juga diberikan kepada para guru atau Bunda PAUD. Tentu saja bentuk pelatihan akan disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
"Kami ada mitigasi bencana juga untuk bunda-bunda PAUD. Kemudian ada juga pelatihan terkait digital agar bundanya bisa memberikan pelatihan juga, melek teknologi," ujarnya.
Ia memastikan setiap perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya memiliki peranan dalam melayani anak-anak. Seluruh kegiatan perangkat daerah yang berkaitan dengan anak-anak PAUD ini terintegrasi dengan laman Si Bunda.
"Kami punya Si Bunda juga, berupa laman yang mengkoordinasi semua kegiatan PAUD. Jadi, semua satuan PAUD bisa mengajukan, misal ingin educity ke Dinas Pertanian melihat wisata tanaman atau ke Damkar," katanya.
Setelah mengajukan jadwal educity melalui aplikasi Si Bunda, nantinya Graha Bunda PAUD meneruskannya ke dinas terkait, termasuk mengatur jadwal kunjungan masing-masing satuan PAUD tersebut.
"Karena jumlah satuan PAUD di Surabaya sekitar 10.000, sehingga kami atur jadwal educity-nya agar tidak bentrok. Jadi, satu pintu melalui Graha Bunda PAUD dan siapapun (satuan PAUD) bisa mengajukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Bentuk komitmennya diawali dengan membuat berbagai program pelayanan kepada anak-anak," kata Rini Indriyani dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, salah satu landasan hukum yang menjadi acuan dalam pembuatan program adalah Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 08 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga mengintegrasikan seluruh perangkat daerah dalam memberikan pelayanan kepada anak-anak.
"Bagaimana kami mengintegrasikan semua perangkat daerah. Jadi, ada 16 perangkat daerah terkait yang harus memberikan pelayanan kepada anak-anak," katanya.
Rini menjelaskan salah satu bentuk program pelayanan perangkat daerah kepada anak-anak Surabaya, seperti halnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan memberikan sosialisasi kepada anak-anak terkait kebencanaan.
"BPBD tidak pernah berhubungan dengan anak-anak. Dari situ akhirnya terbuat inovasi bagaimana anak-anak bukan dilatih menangani bencana, tapi peduli terhadap bencana. Mereka bikin seperti buku tiga dimensi, sehingga anak-anak bisa tahu ada banjir dan kebakaran," ucapnya.
Contoh lain, Bunda Rini menyebut seperti Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP). Bagaimana anak-anak diberikan pengetahuan tentang profesi pemadam kebakaran (Damkar) hingga apa yang harus dilakukan ketika muncul asap.
"Jadi, bukan mereka dilatih menyiram api, tidak. Tapi, bagaimana ada profesi Damkar, kemudian bagaimana mereka bertahan kalau ada bau asap. Jadi, anak-anak dilatih untuk itu," katanya.
Menurut dia, pelatihan dan pembekalan yang diberikan perangkat daerah, bukan hanya ditujukan kepada anak-anak PAUD, pelatihan ini juga diberikan kepada para guru atau Bunda PAUD. Tentu saja bentuk pelatihan akan disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
"Kami ada mitigasi bencana juga untuk bunda-bunda PAUD. Kemudian ada juga pelatihan terkait digital agar bundanya bisa memberikan pelatihan juga, melek teknologi," ujarnya.
Ia memastikan setiap perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya memiliki peranan dalam melayani anak-anak. Seluruh kegiatan perangkat daerah yang berkaitan dengan anak-anak PAUD ini terintegrasi dengan laman Si Bunda.
"Kami punya Si Bunda juga, berupa laman yang mengkoordinasi semua kegiatan PAUD. Jadi, semua satuan PAUD bisa mengajukan, misal ingin educity ke Dinas Pertanian melihat wisata tanaman atau ke Damkar," katanya.
Setelah mengajukan jadwal educity melalui aplikasi Si Bunda, nantinya Graha Bunda PAUD meneruskannya ke dinas terkait, termasuk mengatur jadwal kunjungan masing-masing satuan PAUD tersebut.
"Karena jumlah satuan PAUD di Surabaya sekitar 10.000, sehingga kami atur jadwal educity-nya agar tidak bentrok. Jadi, satu pintu melalui Graha Bunda PAUD dan siapapun (satuan PAUD) bisa mengajukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023