Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, menerjunkan petugas kesehatan hewan setempat untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban (sapi, domba, kambing) menjelang Idul Adha 1444 Hijriah.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Nanang Sugiharto di Banyuwangi, Kamis, mengatakan sasaran pemeriksaan, yakni pedagang hewan kurban dadakan di 25 kecamatan di Banyuwangi.
"Di kawasan perkotaan kami menerjunkan dua tim untuk memantau puluhan tempat penjualan hewan kurban di pinggir jalan. Minggu kemarin kami sudah periksa ke ternak-ternak di pedagang besar. Mulai hari ini, kami menyasar pedagang-pedagang kecil," ujar dia.
Dia menjelaskan petugas mengecek satu persatu hewan kurban yang dijual oleh para pedagang dengan memeriksa kesehatan hewan sapi maupun kambing.
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban itu, kata Nanang, meliputi kondisi fisik ternak yang mayoritas berupa kambing dan domba. Petugas memastikan kambing dan domba yang dicek giginya tanggal, kondisinya aktif, dan bulunya klimis atau mengkilap.
Setelah dinyatakan hewan yang dijual dalam kondisi sehat, lanjut dia, petugas memberikan sertifikat veteriner kepada pedagang. Sertifikat itu sebagai bukti bahwa ternak-ternak di lokasi penjualan telah dicek oleh petugas kesehatan hewan.
Ia menambahkan pengecekan hewan kurban dilakukan agar warga yang hendak berkurban mendapat kepastian bahwa hewan yang mereka beli memenuhi syarat kurban.
"Kali ini pengecekan ante-mortem, yakni sebelum hewan kurban disembelih. Pengecekan yang sama juga akan kami lakukan menjelang hari raya. Sasarannya nanti tempat-tempat penyembelihan," kata dia.
Selain itu, petugas kesehatan hewan melakukan pengecekan post-mortem, yakni setelah ternak disembelih. Pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem saat hari raya bakal dilakukan oleh ratusan petugas gabungan. Bukan hanya petugas Dinas Pertanian dan Pangan, tapi juga anggota perhimpunan dokter hewan serta mahasiswa dan pengajar di Universitas Airlangga yang ada di Banyuwangi.
"Kami juga sosialisasi kepada juru sembelih hewan dan ke masjid-masjid yang biasanya menggelar kurban mengenai bagaimana cara menyembelih yang sesuai syariat Islam," ujar Nanang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Pelaksana Harian Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Nanang Sugiharto di Banyuwangi, Kamis, mengatakan sasaran pemeriksaan, yakni pedagang hewan kurban dadakan di 25 kecamatan di Banyuwangi.
"Di kawasan perkotaan kami menerjunkan dua tim untuk memantau puluhan tempat penjualan hewan kurban di pinggir jalan. Minggu kemarin kami sudah periksa ke ternak-ternak di pedagang besar. Mulai hari ini, kami menyasar pedagang-pedagang kecil," ujar dia.
Dia menjelaskan petugas mengecek satu persatu hewan kurban yang dijual oleh para pedagang dengan memeriksa kesehatan hewan sapi maupun kambing.
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban itu, kata Nanang, meliputi kondisi fisik ternak yang mayoritas berupa kambing dan domba. Petugas memastikan kambing dan domba yang dicek giginya tanggal, kondisinya aktif, dan bulunya klimis atau mengkilap.
Setelah dinyatakan hewan yang dijual dalam kondisi sehat, lanjut dia, petugas memberikan sertifikat veteriner kepada pedagang. Sertifikat itu sebagai bukti bahwa ternak-ternak di lokasi penjualan telah dicek oleh petugas kesehatan hewan.
Ia menambahkan pengecekan hewan kurban dilakukan agar warga yang hendak berkurban mendapat kepastian bahwa hewan yang mereka beli memenuhi syarat kurban.
"Kali ini pengecekan ante-mortem, yakni sebelum hewan kurban disembelih. Pengecekan yang sama juga akan kami lakukan menjelang hari raya. Sasarannya nanti tempat-tempat penyembelihan," kata dia.
Selain itu, petugas kesehatan hewan melakukan pengecekan post-mortem, yakni setelah ternak disembelih. Pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem saat hari raya bakal dilakukan oleh ratusan petugas gabungan. Bukan hanya petugas Dinas Pertanian dan Pangan, tapi juga anggota perhimpunan dokter hewan serta mahasiswa dan pengajar di Universitas Airlangga yang ada di Banyuwangi.
"Kami juga sosialisasi kepada juru sembelih hewan dan ke masjid-masjid yang biasanya menggelar kurban mengenai bagaimana cara menyembelih yang sesuai syariat Islam," ujar Nanang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023