Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi inovasi yang dilakukan petani demi peningkatan produktifitas pertanian di wilayah provinsi setempat.
"Kami berharap kesejahteraan petani ikut meningkat seiring dengan peningkatan produktivitas pertanian," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Rabu.
Salah satunya, demi mendongkrak kesejahteraan petani, saat panen raya belum lama lalu, Gubernur Khofifah terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual hasil tani turun.
Bertepatan dengan Hari Krida Pertanian yang diperingati setiap 21 Juni, Mantan Menteri Sosial itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang bergerak di bidang pertanian, terutama kepada para petani, yang telah menjadikan Jatim mendapat predikat sebagai lumbung pangan nasional selama tiga tahun berturut-turut.
"Alhamdulillah, Jatim menjadi lumbung pangan nasional di saat dunia tengah menghadapi isu krisis pangan. Hal ini dikarenakan produksi pertanian Jatim, terutama padi yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia menempati peringkat pertama di Indonesia," ujarnya.
Khofifah mengungkapkan predikat Jatim sebagai lumbung pangan nasional tidak terlepas dari peran penting para petani yang terus bekerja keras dan berinovasi sehingga produktifitas pertaniannya semakin meningkat.
Salah satu inovasi yang dinilai telah membuahkan hasil ialah pengembangan bibit unggul padi BK 01 dan BK 02 asal Situbondo. Hasil uji coba yang telah dilakukan, jumlah produksi padi varietas BK 01 dan BK 02 meningkat dua kali lipat dari jenis padi yang biasanya ditanam oleh petani.
"Kedua bibit unggul ini memiliki banyak keunggulan, mulai batang yang kuat, daun bendera dan per malai padi lebih banyak dibandingkan padi biasanya," ujar Khofifah.
Selain itu, Gubernur Khofifah mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh kelompok tani di Blitar yang mengembangkan pupuk organik Biosaka.
"Pupuk ini tidak hanya efektif menyuburkan tanaman padi namun juga bisa memangkas biaya pengeluaran pupuk para petani," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami berharap kesejahteraan petani ikut meningkat seiring dengan peningkatan produktivitas pertanian," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Rabu.
Salah satunya, demi mendongkrak kesejahteraan petani, saat panen raya belum lama lalu, Gubernur Khofifah terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual hasil tani turun.
Bertepatan dengan Hari Krida Pertanian yang diperingati setiap 21 Juni, Mantan Menteri Sosial itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang bergerak di bidang pertanian, terutama kepada para petani, yang telah menjadikan Jatim mendapat predikat sebagai lumbung pangan nasional selama tiga tahun berturut-turut.
"Alhamdulillah, Jatim menjadi lumbung pangan nasional di saat dunia tengah menghadapi isu krisis pangan. Hal ini dikarenakan produksi pertanian Jatim, terutama padi yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia menempati peringkat pertama di Indonesia," ujarnya.
Khofifah mengungkapkan predikat Jatim sebagai lumbung pangan nasional tidak terlepas dari peran penting para petani yang terus bekerja keras dan berinovasi sehingga produktifitas pertaniannya semakin meningkat.
Salah satu inovasi yang dinilai telah membuahkan hasil ialah pengembangan bibit unggul padi BK 01 dan BK 02 asal Situbondo. Hasil uji coba yang telah dilakukan, jumlah produksi padi varietas BK 01 dan BK 02 meningkat dua kali lipat dari jenis padi yang biasanya ditanam oleh petani.
"Kedua bibit unggul ini memiliki banyak keunggulan, mulai batang yang kuat, daun bendera dan per malai padi lebih banyak dibandingkan padi biasanya," ujar Khofifah.
Selain itu, Gubernur Khofifah mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh kelompok tani di Blitar yang mengembangkan pupuk organik Biosaka.
"Pupuk ini tidak hanya efektif menyuburkan tanaman padi namun juga bisa memangkas biaya pengeluaran pupuk para petani," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023