Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memperingati Hari Krida Pertanian bersama ratusan petani muda dan milenial di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Hari Krida Pertanian yang diperingati setiap tanggal 21 Juni merupakan hari besar pertanian yang dirayakan seluruh masyarakat pertanian di Indonesia, termasuk petani, peternak, nelayan, pegawai, dan pengusaha yang bekerja di sektor pertanian.
Moeldoko menegaskan saat ini momentum tepat bagi para petani muda dan millenial untuk melakukan inovasi di sektor pertanian. Menurutnya, penerapan modernisasi dunia pertanian, yaitu adaptif terhadap kemajuan teknologi harus lebih dioptimalkan untuk meningkatkan produksi.
"Kita sekarang menghadapi krisis pangan sehingga peningkatan produksi sektor pertanian komoditas pangan harus dikuatkan. Di sinilah, kalian petani muda dan milenial harus berperan," tegas Moeldoko dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
"Dengan adaptif teknologi, maka stigma pertanian yang identik dengan berlumpur-lumpur bisa hilang sehingga minat anak muda menjadi petani meningkat," tambahnya.
Moeldoko yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyebut sektor pertanian memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja. Namun, hal itu harus diimbangi dengan lompatan besar untuk menjadikan pertanian sebagai pekerjaan yang menjanjikan.
"Siapa yang nggak ingin jadi petani, kalau petaninya kaya-kaya. Apa kalian siap jadi petani kaya?" tanya Moeldoko.
Sebagai informasi, petani muda dan milenial Banyuwangi memiliki program unggulan, yakni Jagoan Tani yang difasilitasi pemerintah daerah setempat yang merupakan hasil transformasi dari kompetisi bisnis pertanian anak muda rutin digelar Banyuwangi sejak 2018.
Menurut Wakil Bupati Banyuwangi Sugiran, Program Jagoan Tani diluncurkan untuk menghadirkan paras sektor pertanian yang lebih menarik dengan sentuhan inovasi dan digitalisasi sehingga diharapkan anak-anak muda mau berkecimpung di bidang pertanian, termasuk di dalamnya perkebunan, perikanan, dan peternakan.