Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau yang diperkirakan terdampak El Nino.

Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan salah satu upaya itu dengan memberikan peningkatan kapasitas kepada petugas terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

"Kami berupaya untuk lebih siap dalam mengantisipasi dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan. Salah satunya dengan memberikan peningkatan kapasitas," katanya.

Ia menjelaskan langkah untuk meningkatkan kapasitas tersebut bukan hanya diberikan kepada para petugas di lingkup taman nasional, namun juga Masyarakat Peduli Api (MPA).

Dia menyebut kurang lebih 50 personel termasuk MPA diberikan peningkatan kapasitas tersebut, dengan menghadirkan sejumlah pembicara, seperti Direktur Pengendali Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Kegiatan peningkatan kapasitas tersebut, diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari perwakilan regu MPA dan kepala resor pada lingkup TNBTS," katanya.

Ia menambahkan peningkatan kapasitas tersebut agar para anggota MPA dan petugas memahami dengan baik tentang langkah pengendalian kebakaran hutan dan penanganan kebencanaan yang mungkin terjadi saat kebakaran hutan.

Selain itu, dia mengharapkan, keterampilan dan kemampuan anggota MPA dan petugas taman nasional meningkat, khususnya dalam upaya mengendalikan dan menanggulangi kebakaran hutan.

"Kami berharap, dengan kegiatan tersebut, petugas dan masyarakat juga semakin mengetahui dan mengerti apa yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran hutan," ujarnya.

Berdasarkan catatan, kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terakhir kali terjadi pada Oktober 2021 dengan areal terbakar mencapai belasan hektare.

Sejumlah titik yang terbakar saat itu, antara lain Blok Lundan Abang dan Blok Pondok Kawat. Kebakaran meluas ke areal Padang Savana di kawasan lautan pasir Gunung Bromo yang disebabkan vegetasi kering ditambah angin kencang.

Kawasan Gunung Bromo, salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur, di mana sepanjang 2022 kawasan tersebut dikunjungi sekitar 318 ribu wisatawan. Jumlah itu, mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sekitar 138 ribu orang.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023