Sebanyak 19 jamaah calon haji (JCH) tambahan dari kuota cadangan asal Kota Madiun diberangkatkan oleh petugas Kantor Kementerian Agama setempat, Jumat, menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, kemudian ke Tanah Suci.
"Sebanyak 19 JCH Kota Madiun ini tergabung dalam kloter 44 embarkasi Surabaya bersama jamaah dari Ponorogo, Pacitan, Magetan, dan Surabaya," ujar Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kota Madiun Koirul Kamami.
Menurut dia, dari 19 JCH yang diberangkatkan pada tahap II tersebut, sebanyak 11 orang di antaranya masuk kategori risiko tinggi (risti) seperti memiliki riwayat hipertensi, jantung, dan penyakit lainnya.
Adapun calon haji tertua berusia 71 tahun 6 bulan 6 hari atas nama Siti Romlah dan termuda 30 tahun 6 bulan 3 hari atas nama Intan Permata Sari.
"Kami mengimbau bagi jamaah yang berisiko tinggi jangan memaksakan ibadah jika tidak mampu. Lakukan ibadah wajib-wajib saja sehingga kesehatannya terjaga. Sebab kondisi di Arab Saudi dengan di Tanah Air itu berbeda," kata dia.
Salah seorang calon haji asal Kelurahan Manisrejo, Hidayat (63) menyatakan senang dan lega mendapatkan kepastian berangkat haji tahun ini bersama sang istri, Wiwik Susanti.
"Ini penantian kami selama 12 tahun. Sempat tertunda saat pandemi. Alhamdulillah, kemarin sempat menunggu-nunggu kabar, akhirnya hari ini jadi berangkat," katanya.
Hidayat sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan menunaikan rukun Islam kelima itu tahun ini. Karenanya, dia berharap senantiasa diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah.
"Kami sudah pasrah, karena ibadah haji itu misteri, sehingga apapun yang direncanakan oleh Allah SWT pasti lebih baik. Semoga kesempatan ini diridhoi Allah untuk menjadi haji yang mabrur dan mabruroh," katanya.
Kemenag Kota Madiun telah memberangkatkan sebanyak 157 JCH pada tahap I tanggal 23 Mei 2023 yang masuk dalam kloter 2 bersama calon haji asal Surabaya dan Bangkalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Sebanyak 19 JCH Kota Madiun ini tergabung dalam kloter 44 embarkasi Surabaya bersama jamaah dari Ponorogo, Pacitan, Magetan, dan Surabaya," ujar Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kota Madiun Koirul Kamami.
Menurut dia, dari 19 JCH yang diberangkatkan pada tahap II tersebut, sebanyak 11 orang di antaranya masuk kategori risiko tinggi (risti) seperti memiliki riwayat hipertensi, jantung, dan penyakit lainnya.
Adapun calon haji tertua berusia 71 tahun 6 bulan 6 hari atas nama Siti Romlah dan termuda 30 tahun 6 bulan 3 hari atas nama Intan Permata Sari.
"Kami mengimbau bagi jamaah yang berisiko tinggi jangan memaksakan ibadah jika tidak mampu. Lakukan ibadah wajib-wajib saja sehingga kesehatannya terjaga. Sebab kondisi di Arab Saudi dengan di Tanah Air itu berbeda," kata dia.
Salah seorang calon haji asal Kelurahan Manisrejo, Hidayat (63) menyatakan senang dan lega mendapatkan kepastian berangkat haji tahun ini bersama sang istri, Wiwik Susanti.
"Ini penantian kami selama 12 tahun. Sempat tertunda saat pandemi. Alhamdulillah, kemarin sempat menunggu-nunggu kabar, akhirnya hari ini jadi berangkat," katanya.
Hidayat sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan menunaikan rukun Islam kelima itu tahun ini. Karenanya, dia berharap senantiasa diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah.
"Kami sudah pasrah, karena ibadah haji itu misteri, sehingga apapun yang direncanakan oleh Allah SWT pasti lebih baik. Semoga kesempatan ini diridhoi Allah untuk menjadi haji yang mabrur dan mabruroh," katanya.
Kemenag Kota Madiun telah memberangkatkan sebanyak 157 JCH pada tahap I tanggal 23 Mei 2023 yang masuk dalam kloter 2 bersama calon haji asal Surabaya dan Bangkalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023