Ketua Kwarda Pramuka Jatim H. M Arum Sabil menerima penghargaan Lencana Emas Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Grahadi, Surabaya, Kamis.
Arum Sabil menerima penghargaan atas jasanya mengembangkan hortikultura dan integrated farming selama lebih dari 20 tahun sebagai Ketua Saka Taruna Bumi berdasarkan SK Gubernur Jawa Timur No 188/250/KPTS/013/2023. Atas penghargaan tersebut, Arum Sabil mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah.
"Intinya penghargaan ini saya hanya secara simbolik. Tetapi sesungguhnya penghargaan ini untuk seluruh Pramuka di Jatim, saya hanya secara simbolis menerimanya karena kegiatan Pramuka di Jatim itu tidak berdiri sendiri. Semua adalah kerja sama, gotong royong untuk membangun Pramuka Jatim lebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Arum Sabil.
Ia berharap ke depan Pramuka Jatim selalu siap membantu mengatasi berbagai persoalan di masyarakat seperti bencana alam, wabah dan segala urusan kemanusiaan maupun lingkungan.
"Pramuka Jatim Insya Allah selalu hadir gotong royong bersama-sama antara Pramuka, masyarakat dan pemerintah provinsi," ucap Arum Sabil.
Jejak Pengabdian Arum Sabil
Portofolio pengabdian Arum Sabil tercatat cukup panjang. Ia telah menjadi bagian dari kepanduan selama 45 tahun atau hampir setengah abad.
Arum menjadi Ketua Saka Taruna Bumi di Jember 21 tahun. Dunia pertanian dan perkebunan adalah fokus pengabdian hidupnya.
Karena itu, ia juga mendirikan dan mengelola serta memimpin Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi dan telah berjalan 22 tahun.
Dua setengah tahun terakhir, Arum Sabil mengemban amanah sebagai Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur sampai dengan hari ini dan merupakan inisiator Pramuka Produktif.
Pramuka Produktif fokus pada pertanian, peternakan dan perkebunan melalui pengembangan pusat-pusat pelatihan pertanian, bekerja sama dengan dinas pertanian dan sejumlah asosiasi terkait di Jatim.
Ia juga aktif dan berkelanjutan dalam kegiatan kemanusiaan dan pelestarian lingkungan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Arum aktif dan berkelanjutan secara konsisten menerapkan sistem pertanian terintegrasi dengan peternakan organik yang hasilnya sehat dikonsumsi masyarakat.
Saka Taruna Bumi memiliki peran untuk menjadi pelopor kemandirian pangan dan energi terbarukan mulai dari masalah teknologi bagi yang tidak memiliki lahan pertanian, hingga inovasi yang harus dilakukan bagi pemilik lahan agar produktivitas hasil panennya tinggi.
Untuk itu, ia secara konsisten menerapkan irigasi penggunaan air yang efisien dengan sistem irigasi tetes memanfaatkan energi terbarukan tenaga surya dioperasikan dan dikendalikan dengan smartphone.
Aktif dan berkelanjutan dan terus mengembangkan riset pembuatan dan penggunaan pupuk pestisida dan pakan ternak organik.
Arum Sabil mengatakan, pangan dan energi menjadi persoalan serius yang akan dihadapi pada 30 tahun mendatang. Mengingat, lahan pertanian terus berkurang dari tahun ke tahun, sementara jumlah penduduk terus bertambah.
"Secara hitung-hitungan, bahwa setiap tahun lahan pertanian terus berkurang. Dari 12,5 juta hektare menjadi 7,4 hektare. Sementara jumlah penduduk terus bertambah dan mencapai 270 juta jiwa," ujarnya.
Terlibat Penanganan Bencana Alam
Dalam perjalanan sebagai Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kawa Timur, Arum Sabil selalu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung Program Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Antara lain menggagas dan melaksanakan kegiatan Pramuka sistem perkemahan sehat era pandemi, pembangunan 50 unit hunian sementara bagi penyintas erupsi Gunung Semeru yang melibatkan 500 Pramuka. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam tiga tahap.
Kemudian penyerahan bantuan bencana gempa bumi di Malang dan Lumajang. Bantuan itu berupa sembako, matras, selimut, karung pakaian baru dan layak pakai, dan sejumlah kebutuhan bayi.
Tidak berhenti di situ. Di bawah kepemimpinan Arum Sabil, Pramuka Jatim terlibat langsung dalam penanganan bencana alam erupsi Gunung Semeru sejak 5 Desember hingga 31 Desember 2021.
Antara lain dengan membantu warga evakuasi hewan ternak dan memberikan pakan ternak sesuai kebutuhan. Bahkan, Arum mengerahkan Anggota Pramuka untuk membantu para peternak menghadapi penyakit kuku dan mulut (PMK) di Wilayah Jatim baru-baru ini.
Bukan hanya peduli pada bencana pandemi, letusan Semeru dan PMK di Jatim. Arum Sabil juga peduli pada penanganan bencana di luar provinsi. Seperti musibah gempa bumi di Kupang Nusa Tenggara Timur.
Arum mengirimkan bantuan 8 unit genset kapasitas 3.500 watt, 13 buah tandon kapasitas 2.500 meter, beserta instalasi listrik dan air. Genset tersebut mampu menerangi 35 wilayah pengungsian. Tim Arum Sabil juga membangun 23 titik air bersih di pengungsian.
Sementara saat terjadi bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, pada 5-12 Desember 2022, ia terjun membantu proses pemulihan dengan mengirimkan bantuan berupa 20 tandon kapasitas 24.000 liter, 20 unit genset 23.000 watt, matras 70 lembar, terpal tenda 100 pcs, popok 1.200 pcs, instalasi genset, dan instalasi tandon air, serta santunan kepada anak-anak dan masyarakat di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Program pemulihan bencana itu terus berlanjut pada 19-25 Februari 2023, dengan program pembangunan 10 unit hunian sementara, 5 sekolah darurat, 2 unit rumah bagi anak yatim piatu, pembangunan 2 masjid dan bantuan 400 paket perlengkapan sekolah (tas dan isi kelengkapan sekolah) bagi siswa yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak manapun.
Atas segala jasa itulah, Gubernur Khofifah memberikan penghargaan Lencana Emas Jer Basuki Mawa Beya. Ini merupakan kali kedua Arum Sabil menerima penghargaan Jer Basuki Mawa Beya pada November 2022 tepat saat Hari Pahlawan.
Saat itu Arum Sabil menerima penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Perak berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor 188/809/KPTS/13/2022 tentang Penerima Lencana Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan Provinsi Jawa Timur Tahun 2022.
Penghargaan tersebut diberikan karena kontribusi Arum Sabil dalam penanganan berupa bantuan materi maupun non materi.
Arum Sabil dinilai membantu pemerintah dalam mensukseskan vaksinasi COVID-19, menginisiasi program Pramuka Produktif khususnya dalam bidang pertanian, peternakan dan perkebunan.
Diketahui, selain Arum Sabil, penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Emas juga diberikan kepada tiga tokoh yang memiliki kontribusi positif terhadap pembangunan di Jawa Timur yaitu Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto dan Petani Blitar penemu Pupuk Biosaka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Arum Sabil menerima penghargaan atas jasanya mengembangkan hortikultura dan integrated farming selama lebih dari 20 tahun sebagai Ketua Saka Taruna Bumi berdasarkan SK Gubernur Jawa Timur No 188/250/KPTS/013/2023. Atas penghargaan tersebut, Arum Sabil mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah.
"Intinya penghargaan ini saya hanya secara simbolik. Tetapi sesungguhnya penghargaan ini untuk seluruh Pramuka di Jatim, saya hanya secara simbolis menerimanya karena kegiatan Pramuka di Jatim itu tidak berdiri sendiri. Semua adalah kerja sama, gotong royong untuk membangun Pramuka Jatim lebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Arum Sabil.
Ia berharap ke depan Pramuka Jatim selalu siap membantu mengatasi berbagai persoalan di masyarakat seperti bencana alam, wabah dan segala urusan kemanusiaan maupun lingkungan.
"Pramuka Jatim Insya Allah selalu hadir gotong royong bersama-sama antara Pramuka, masyarakat dan pemerintah provinsi," ucap Arum Sabil.
Jejak Pengabdian Arum Sabil
Portofolio pengabdian Arum Sabil tercatat cukup panjang. Ia telah menjadi bagian dari kepanduan selama 45 tahun atau hampir setengah abad.
Arum menjadi Ketua Saka Taruna Bumi di Jember 21 tahun. Dunia pertanian dan perkebunan adalah fokus pengabdian hidupnya.
Karena itu, ia juga mendirikan dan mengelola serta memimpin Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi dan telah berjalan 22 tahun.
Dua setengah tahun terakhir, Arum Sabil mengemban amanah sebagai Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur sampai dengan hari ini dan merupakan inisiator Pramuka Produktif.
Pramuka Produktif fokus pada pertanian, peternakan dan perkebunan melalui pengembangan pusat-pusat pelatihan pertanian, bekerja sama dengan dinas pertanian dan sejumlah asosiasi terkait di Jatim.
Ia juga aktif dan berkelanjutan dalam kegiatan kemanusiaan dan pelestarian lingkungan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Arum aktif dan berkelanjutan secara konsisten menerapkan sistem pertanian terintegrasi dengan peternakan organik yang hasilnya sehat dikonsumsi masyarakat.
Saka Taruna Bumi memiliki peran untuk menjadi pelopor kemandirian pangan dan energi terbarukan mulai dari masalah teknologi bagi yang tidak memiliki lahan pertanian, hingga inovasi yang harus dilakukan bagi pemilik lahan agar produktivitas hasil panennya tinggi.
Untuk itu, ia secara konsisten menerapkan irigasi penggunaan air yang efisien dengan sistem irigasi tetes memanfaatkan energi terbarukan tenaga surya dioperasikan dan dikendalikan dengan smartphone.
Aktif dan berkelanjutan dan terus mengembangkan riset pembuatan dan penggunaan pupuk pestisida dan pakan ternak organik.
Arum Sabil mengatakan, pangan dan energi menjadi persoalan serius yang akan dihadapi pada 30 tahun mendatang. Mengingat, lahan pertanian terus berkurang dari tahun ke tahun, sementara jumlah penduduk terus bertambah.
"Secara hitung-hitungan, bahwa setiap tahun lahan pertanian terus berkurang. Dari 12,5 juta hektare menjadi 7,4 hektare. Sementara jumlah penduduk terus bertambah dan mencapai 270 juta jiwa," ujarnya.
Terlibat Penanganan Bencana Alam
Dalam perjalanan sebagai Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kawa Timur, Arum Sabil selalu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung Program Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Antara lain menggagas dan melaksanakan kegiatan Pramuka sistem perkemahan sehat era pandemi, pembangunan 50 unit hunian sementara bagi penyintas erupsi Gunung Semeru yang melibatkan 500 Pramuka. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam tiga tahap.
Kemudian penyerahan bantuan bencana gempa bumi di Malang dan Lumajang. Bantuan itu berupa sembako, matras, selimut, karung pakaian baru dan layak pakai, dan sejumlah kebutuhan bayi.
Tidak berhenti di situ. Di bawah kepemimpinan Arum Sabil, Pramuka Jatim terlibat langsung dalam penanganan bencana alam erupsi Gunung Semeru sejak 5 Desember hingga 31 Desember 2021.
Antara lain dengan membantu warga evakuasi hewan ternak dan memberikan pakan ternak sesuai kebutuhan. Bahkan, Arum mengerahkan Anggota Pramuka untuk membantu para peternak menghadapi penyakit kuku dan mulut (PMK) di Wilayah Jatim baru-baru ini.
Bukan hanya peduli pada bencana pandemi, letusan Semeru dan PMK di Jatim. Arum Sabil juga peduli pada penanganan bencana di luar provinsi. Seperti musibah gempa bumi di Kupang Nusa Tenggara Timur.
Arum mengirimkan bantuan 8 unit genset kapasitas 3.500 watt, 13 buah tandon kapasitas 2.500 meter, beserta instalasi listrik dan air. Genset tersebut mampu menerangi 35 wilayah pengungsian. Tim Arum Sabil juga membangun 23 titik air bersih di pengungsian.
Sementara saat terjadi bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, pada 5-12 Desember 2022, ia terjun membantu proses pemulihan dengan mengirimkan bantuan berupa 20 tandon kapasitas 24.000 liter, 20 unit genset 23.000 watt, matras 70 lembar, terpal tenda 100 pcs, popok 1.200 pcs, instalasi genset, dan instalasi tandon air, serta santunan kepada anak-anak dan masyarakat di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Program pemulihan bencana itu terus berlanjut pada 19-25 Februari 2023, dengan program pembangunan 10 unit hunian sementara, 5 sekolah darurat, 2 unit rumah bagi anak yatim piatu, pembangunan 2 masjid dan bantuan 400 paket perlengkapan sekolah (tas dan isi kelengkapan sekolah) bagi siswa yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak manapun.
Atas segala jasa itulah, Gubernur Khofifah memberikan penghargaan Lencana Emas Jer Basuki Mawa Beya. Ini merupakan kali kedua Arum Sabil menerima penghargaan Jer Basuki Mawa Beya pada November 2022 tepat saat Hari Pahlawan.
Saat itu Arum Sabil menerima penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Perak berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor 188/809/KPTS/13/2022 tentang Penerima Lencana Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan Provinsi Jawa Timur Tahun 2022.
Penghargaan tersebut diberikan karena kontribusi Arum Sabil dalam penanganan berupa bantuan materi maupun non materi.
Arum Sabil dinilai membantu pemerintah dalam mensukseskan vaksinasi COVID-19, menginisiasi program Pramuka Produktif khususnya dalam bidang pertanian, peternakan dan perkebunan.
Diketahui, selain Arum Sabil, penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Emas juga diberikan kepada tiga tokoh yang memiliki kontribusi positif terhadap pembangunan di Jawa Timur yaitu Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto dan Petani Blitar penemu Pupuk Biosaka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023