Fenomena embun upas atau lapisan tipis es di atas permukaan padat muncul di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Jawa Timur, Selasa.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Selasa, mengatakan bahwa fenomena embun upas atau frost tersebut, dilaporkan terjadi di kawasan Lautan Pasir Bromo.
"Fenomena embun upas terjadi di kawasan Lautan Pasir Bromo. Baru terjadi hari ini, namun bisa terjadi lagi ketika suhu cukup dingin," katanya.
Septi menjelaskan fenomena embun upas atau embun es tersebut seringkali terjadi khususnya di kawasan Gunung Bromo pada musim kemarau, bahkan juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Menurut dia, fenomena embun upas tersebut hanya dijumpai pada saat pagi hari, atau sebelum matahari terbit dengan sempurna.
Fenomena itu juga menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo.
Ia menambahkan, pada saat terjadi fenomena embun upas di kawasan taman nasional tersebut, suhu udara tercatat berkisar antara 5-9 derajat Celsius.
Fenomena embun upas tersebut, juga bisa terjadi di kawasan Ranupane dan Ranu Regulo.
Keberadaan embuh upas yang terjadi setiap tahun tersebut, tidak bisa diperkirakan kapan akan terjadi. Munculnya embun upas hanya terjadi pada saat-saat tertentu dan memang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
"Ini menarik (untuk wisatawan) karena hanya terjadi di saat-saat tertentu saja. Ini merupakan salah satu fenomena yang langka," katanya lagi.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jatim.
Kawasan itu, pada tiap tahunnya menarik minat wisatawan dalam negeri dan mancanegara untuk berkunjung.
Pada periode 2022 tercatat jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo yang mencapai 318.919 wisatawan itu, terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.
Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar. Angka tersebut juga mengalami peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp4,85 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023