Lebih kurang 1.600 orang pesepeda dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara bersaing menaklukkan rute tanjakan menuju Gunung Bromo dalam ajang Antangin Bromo KOM Challenge 2023 yang digelar pada Sabtu (27/5).
Founder Mainsepeda Azrul Ananda selaku penyelenggara Bromo KOM Challenge dalam jumpa pers di Surabaya, Jumat, mengatakan ajang sepeda yang memasuki tahun kesembilan ini menempuh jarak lebih dari 100 kilometer dengan start dari Balai Kota Surabaya dan finis di Puncak Wonokitri, Bromo, Pasuruan.
"Peserta yang datang berasal dari 162 kabupaten/kota pada 36 provinsi. Dari Aceh sampai Papua. Ada juga peserta asing dari lima negara. Secara keseluruhan ada sekitar 600 komunitas sepeda yang ambil bagian," katanya.
Dia mengaku senang karena peserta yang ambil bagian sesuai dengan kuota yang disiapkan panitia penyelenggara. Bahkan, kuota peserta sudah terpenuhi dalam waktu tujuh jam saat pendaftaran dibuka.
"Padahal, awal-awal kita gelar tahun 2014 peserta masih sedikit sekitar 300-an pesepeda dan sulit cari peserta. Tapi, makin tahun peserta terus bertambah dan sekarang justru event ini justru jadi rebutan. Cepet-cepetan daftar biar nggak kehabisan slot," ujar Azrul.
Dia menambahkan sejak tahun 2021, ajang Bromo KOM Challenge mendapatkan tempat istimewa dari Pemerintah Kota Surabaya dan dimasukkan kalender kegiatan Hari Ulang Tahun Surabaya.
"Jadi, tidak sekadar makin banyak pesertanya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi kota-kota yang menjadi tuan rumahnya, dalam hal ini Kota Surabaya, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Pasuruan," tambahnya.
Sementara itu, Asisten II Sekkota Surabaya Irvan Widyanto mengakui dampak ikutan dari ajang Bromo KOM Challenge ini cukup besar bagi Surabaya, termasuk dari sisi pengenalan pariwisata.
"Seperti yang dibilang Mas Azrul (Azrul Ananda), hotel-hotel, rumah makan dan restoran kalau pas Bromo KOM begini penuh. Nah, pemkot kan dapat side effect-nya dari pajak, misalnya," kata Irvan.
Salah satu perwakilan peserta dari Jayapura, Papua, Laba Sembiring mengaku baru pertama kali mengikuti ajang Bromo KOM Challenge dan sudah tidak sabar ini melahap rute tanjakan yang memiliki ketinggian hingga 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Kami sudah melakukan persiapan untuk mengikuti ajang ini, besok kita lihat hasilnya di lapangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Founder Mainsepeda Azrul Ananda selaku penyelenggara Bromo KOM Challenge dalam jumpa pers di Surabaya, Jumat, mengatakan ajang sepeda yang memasuki tahun kesembilan ini menempuh jarak lebih dari 100 kilometer dengan start dari Balai Kota Surabaya dan finis di Puncak Wonokitri, Bromo, Pasuruan.
"Peserta yang datang berasal dari 162 kabupaten/kota pada 36 provinsi. Dari Aceh sampai Papua. Ada juga peserta asing dari lima negara. Secara keseluruhan ada sekitar 600 komunitas sepeda yang ambil bagian," katanya.
Dia mengaku senang karena peserta yang ambil bagian sesuai dengan kuota yang disiapkan panitia penyelenggara. Bahkan, kuota peserta sudah terpenuhi dalam waktu tujuh jam saat pendaftaran dibuka.
"Padahal, awal-awal kita gelar tahun 2014 peserta masih sedikit sekitar 300-an pesepeda dan sulit cari peserta. Tapi, makin tahun peserta terus bertambah dan sekarang justru event ini justru jadi rebutan. Cepet-cepetan daftar biar nggak kehabisan slot," ujar Azrul.
Dia menambahkan sejak tahun 2021, ajang Bromo KOM Challenge mendapatkan tempat istimewa dari Pemerintah Kota Surabaya dan dimasukkan kalender kegiatan Hari Ulang Tahun Surabaya.
"Jadi, tidak sekadar makin banyak pesertanya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi kota-kota yang menjadi tuan rumahnya, dalam hal ini Kota Surabaya, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Pasuruan," tambahnya.
Sementara itu, Asisten II Sekkota Surabaya Irvan Widyanto mengakui dampak ikutan dari ajang Bromo KOM Challenge ini cukup besar bagi Surabaya, termasuk dari sisi pengenalan pariwisata.
"Seperti yang dibilang Mas Azrul (Azrul Ananda), hotel-hotel, rumah makan dan restoran kalau pas Bromo KOM begini penuh. Nah, pemkot kan dapat side effect-nya dari pajak, misalnya," kata Irvan.
Salah satu perwakilan peserta dari Jayapura, Papua, Laba Sembiring mengaku baru pertama kali mengikuti ajang Bromo KOM Challenge dan sudah tidak sabar ini melahap rute tanjakan yang memiliki ketinggian hingga 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Kami sudah melakukan persiapan untuk mengikuti ajang ini, besok kita lihat hasilnya di lapangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023