Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur mulai menggelar simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana untuk kalangan guru dan pelajar di sekolah-sekolah daerah itu, Kamis.

Pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana itu divisualisasikan lewat simulasi atau praktik langsung sehingga para siswa mengerti apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana alam.

"Ini merupakan salah satu upaya mitigasi bencana. Kita kan tidak tahu kapan gempa bumi itu terjadi,” kata Kepala BPBD Kabupaten Trenggalek Triadi Atmono di Trenggalek.

Dalam simulasi itu, petugas yang menjadi instruktur dari BPBD setempat memberikan materi tentang teori dasar terlebih dahulu kepada para siswa dan guru.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi kesiapsiagaan bencana gempa, seperti berlindung di bawah meja atau jika memungkinkan berlari keluar gedung atau bangunan sambil melindungi kepala dari berbagai benda yang mungkin jatuh dari atas.

Tanggap bencana itu, kata dia, menjadi aspek penting untuk meminimalisasi jatuhnya korban.

Selain di sekolah, para siswa diharapkan juga selalu tanggap bencana di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Ia mengatakan bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi kapan datangnya.

Untuk itu, pihaknya akan menggelar simulasi itu secara periodik.

"Kami lakukan sosialisasi beserta simulasi di sekolah-sekolah secara bergantian, baik jenjang pendidikan dasar hingga menengah," ujarnya.

Selain di lingkup pendidikan, sosialisasi dan simulasi itu juga dilakukan pada bidang lain, seperti area perkantoran, fasilitas kesehatan, dan tingkat masyarakat.

Upaya mitigasi itu dilakukan mengingat Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu daerah yang rentan dilanda gempa dan potensi tsunami.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023